http://www.redaksiaklamasi.org/2017/06/prof-quraish-shihab-tekankan-pentingnya.html
Prof. Quraish Shihab tekankan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan saat menjadi Khatib di Masjid Istiqlal Jakarta. (redaksiaklamasi.org/Andi Haerur Rijal)


redaksiaklamasi.org - Khatib pada shalat Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Quraish Shihab, menekankan pada jamaah betapa pentingnya persatuan umat Muslim. Ia juga memperingatkan akan bahaya penyebaran hoax dan fitnah yang dapat memecah belah kesatuan umat.

Dilnsir RIMANEWS.COM, apa yang dilontarkan oleh Quraish Shihab bahwa Idul Fitri merupakan momentum umat Islam untuk membina dan memperkukuh kesatuan dan persatuan, menyatupadukan hubungan kasih sayang antar sesama serta mangasah dan mengasuh jiwa. Quraish juga mengingatkan agar manusia tidak mudah teperdaya tipu daya iblis dan mengalami kepahitan akibat menurutinya. Padahal, selama bulan puasa, manusia telah menenun pakaian takwa dengan nilai-nilai luhur tuk kemudian diimplementasikan diluar bulan ramadhan. 

Baca Juga





"Saudara, kata iblis diambil dari bahasa Yunani Kuno, yakni Diabolos yang berarti sosok yang memfitnah, yang memecah belah dan menanamkan prasangka buruk. Dengan beridul fitri hendaknya kita sadar tentang peranan iblis dan pengikut-pengikutnya dalam menyebar fitnah dan hoax serta menanamkan buruk serta memecah belah kesatuan," kata Quraish di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (25/06/2017). 


Menurut Quraish, Al Quran mengajarkan bahwa sebelum manusia ditugaskan ke bumi, Allah memerintahkannya transit lebih dahulu di surga agar Adam dan Hawa memperoleh pelajara berharga di sana. 

"Situasi demikian, dialami oleh manusia modern pertama itu bukan saja agar jika mereka tiba di bumi mereka rindu kepada surga tapi juga agar berusaha mewujudkan bayang-bayang surga itu ke dalam kehidupan di bumi ini yakni hidup sejahtera, terpenuhi kebutuhan pokok setiap individu dalam suasana damai bebas dari rasa takut yang mencekam, bebas dari kesedihan yang berlarut," jelas Quraish. 

Quraish mengatakan, Idul Fitri sebagai saat manusia kembali ke asalnya. 


"Manusia yang beridul fitri kembali ke asal kejadiannya. Anda menemukan dia teguh dalam keyakinan. Teguh tapi bijaksana, senantiasa bersih walau miskin, hemat dan sederhana walau kaya, murah hati dan murah tangan, tidak menghina dan tidak mengejek, tidak menyebar fitnah, tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak menahan hak orang lain," katanya. 


Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta putrinya, Kahiyang Ayu dan putranya, Kaesang Pangarep, ikut melaksanakan salat Id di masjid tersebut. Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Mufidah Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istri, Happy Farida, serta para menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga negara, dan duta besar negara sahabat.


Laporan : Andi Haerur Rijal 


0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top