Prof. Quraish Shihab tekankan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan saat menjadi Khatib di Masjid Istiqlal Jakarta. (redaksiaklamasi.org/Andi Haerur Rijal) |
redaksiaklamasi.org - Khatib pada shalat
Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Quraish Shihab,
menekankan pada jamaah betapa pentingnya persatuan umat Muslim. Ia juga
memperingatkan akan bahaya penyebaran hoax dan fitnah yang dapat memecah belah
kesatuan umat.
Dilnsir
RIMANEWS.COM, apa yang dilontarkan
oleh Quraish Shihab bahwa Idul Fitri merupakan momentum umat Islam untuk
membina dan memperkukuh kesatuan dan persatuan, menyatupadukan hubungan kasih
sayang antar sesama serta mangasah dan mengasuh jiwa. Quraish juga mengingatkan
agar manusia tidak mudah teperdaya tipu daya iblis dan mengalami kepahitan akibat
menurutinya. Padahal, selama bulan puasa, manusia telah menenun pakaian takwa
dengan nilai-nilai luhur tuk kemudian diimplementasikan diluar bulan ramadhan.
Baca Juga
- Soal Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, Tiga Jamaah ini berbeda Pandangan
- Aliansi Rakyat Indonesia (ARI) menggalang dukungan dari Papua hingga Aceh
- TAKBIRAN
"Saudara, kata iblis diambil dari bahasa Yunani Kuno, yakni Diabolos yang berarti sosok yang memfitnah, yang memecah belah dan menanamkan prasangka buruk. Dengan beridul fitri hendaknya kita sadar tentang peranan iblis dan pengikut-pengikutnya dalam menyebar fitnah dan hoax serta menanamkan buruk serta memecah belah kesatuan," kata Quraish di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (25/06/2017).
Menurut
Quraish, Al Quran mengajarkan bahwa sebelum manusia ditugaskan ke bumi, Allah
memerintahkannya transit lebih dahulu di surga agar Adam dan Hawa memperoleh
pelajara berharga di sana.
"Situasi
demikian, dialami oleh manusia modern pertama itu bukan saja agar jika mereka
tiba di bumi mereka rindu kepada surga tapi juga agar berusaha mewujudkan
bayang-bayang surga itu ke dalam kehidupan di bumi ini yakni hidup sejahtera,
terpenuhi kebutuhan pokok setiap individu dalam suasana damai bebas dari rasa
takut yang mencekam, bebas dari kesedihan yang berlarut," jelas Quraish.
Quraish
mengatakan, Idul Fitri sebagai saat manusia kembali ke asalnya.
"Manusia yang beridul fitri kembali ke asal kejadiannya. Anda menemukan dia teguh dalam keyakinan. Teguh tapi bijaksana, senantiasa bersih walau miskin, hemat dan sederhana walau kaya, murah hati dan murah tangan, tidak menghina dan tidak mengejek, tidak menyebar fitnah, tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak menahan hak orang lain," katanya.
Presiden
Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta putrinya, Kahiyang Ayu dan
putranya, Kaesang Pangarep, ikut melaksanakan salat Id di masjid tersebut.
Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Mufidah Jusuf Kalla, Gubernur DKI
Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istri, Happy Farida, serta para menteri
Kabinet Kerja, pimpinan lembaga negara, dan duta besar negara sahabat.
Laporan : Andi Haerur Rijal
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar