Muh Akbar Yanlua alias Bung Abe. (redaksiaklamasi.org/Nur Aisyah Ramadhani)

redaksiaklamasi.org - Dalam tesis yang diajukan ole Francis Fukuyama, setelah usai runtuhnya rezim otoritarian Nazi dan Totalitarian komunis. Diikuti dengan jatuhnya rezim-rezim bertangan besi lainnya sekitar akhir-akhir abad 20. Telah melahirkan iklim demokrasi liberal pada bekas negara-negara yang pernah dipimpin oleh para pemimpin yang bisa dibilang banal dan keras kepala (tirani).

Namun dalam iklim dan cuaca demokrasi liberal yang menjanjikan kesejahteraan ekonomi dan kesamaan hak dalam cakupan skala global. Dengan ditopang oleh perkembangan alam sains moderan untuk menjawab permasalahan ekonomi dan kejahteraan. Justru hanya bisa memakmuran negara-negara maju. Sementara memiskinkan negara-negara ketiga (Indonesia). 

Sebagaimana juga dijelaskan seorang wartawan Norman Angell dalam bukunya The Great Illusion, yang di dalamnya ia berpendapat bahwa perdangangan bebas (ekonomi liberal) telah membuat perlusan daerah yang menjadi usam dan perang secara ekonomi menjadi sudah tidak rasional.

Tidak sampai disitu. Tesis yang diajukan oleh Fukuyama. Juga melihat demokrasi liberal sebagai langkah apik untuk kemajuan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. Sebagai langkah melawan gejala tirani seperti otoritarian Nazi dan Totalitarian Soviet Stalin. Tetapi dalam kenyataannya negara-negara yang menganut sistem demokrasi ini seperti juga Indonesia justru masi saja melakukan praktek-praktek pembantaian dan kejahatan atas nama negara dan dengan emblem-emblem dari legitimasi, kesetiaan, patriotisme, nasionalisme dan Pancasila.

Penulis : Muh Akbar Yanlua alias Bung Abe (Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Alauddin Makasssar, Kader HMI Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya, Dewan Pembina SIMPOSIUM SULSEL , Penggiat Carabaca serat Penggiat dan Pendiri Soliter)

Editor : Nur Aisyah Ramadhani

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top