Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2017-2018. Asrullah Dimas. (redaksiaklamasi.org/Andi Muh Ridha R)
redaksiaklamasi.org -  Lihatlah betapa senangnya mereka, menari diatas sebuah pondasi yang kuat akan teori dan makna.  Falsafahnya telah digelontorkan pada setiap mahluk rasio yang lahir cendikiawannya. Bersorak akan nilai yang terkandung, berasumsi akan makna yang dirasionalkan seobjektif mungkin. 
hingga bermunculan kata final untuk Pancasila.

Namun bukankah kita telah habis dalam perdebatan diskursus semacam ini? jika di ulangi dialektikanya , apapun tesa dan antitesanya sebisa mungkin mendekati konklusi yang sama perihal pancasila. Kelima sila ditata oleh beberapa kaum nasionalis yang mempertimbangkan segala aspek yang muncul pada zaman itu. 

Pertanyaan yang kemudian muncul dibenak segelintir manusia ialah, pantaskah Pancasila dikatakan dinamis ? layaknya alquran yang berlaku hingga akhir zaman, model kerucut yang dipaparkan kelima sila ini mungkin sangat kompleks untuk dijadikan pada sistem yang ada , tetapi abadikah? Teriakan-teriakan nasionalisme dan saya pancasila memang sangat membuat tersanjung, namun ketika kita melihat kacamata dengan tendensi kesadaran kritis, takkan mampu menahan pilu. 

Pertanyaan yang lagi-lagi muncul, dapatkah kita dikatakan sebagai Pancasila? Jikalau persoalan perut saja bisa menenggelamkan sila ketiga, persoalan ego dan kepentingan kelompok , kekuasaan dan ekonomi hingga keyakinan beragama pun dapat membuat Garuda itu menangis. 

Sama halnya jika marhaban ya Ramadhan hanya sebatas modal gadget dan kelihaian jari-jari kecil mewakilinya tanpa dengan ketulusan dan komunikasi langsung. 
kemanusiaan yang adil dan beradab hanya semboyan refleksi kesadaran sementara. 
Jikalau memang kita Indonesia, cobalah mendekati Pancasila lalu berani mengatakan saya pancasila


Penulis : Asrullah Dimas (Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2017-2018)


Editor: Andi Muh Ridha R

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top