Laporan
: Andi Haerur Rijal
Suasana Dialog Publik HMJ Ilmu Hukum UINAM dan PPI Sulsel yang digelar di Warkop Cappo Jl. Alauddin, Makassar, Sabtu (17/06). (redaksiaklamasi.org/Andi Haerur Rijal) |
redaksiaklamasi.org – Pengamat
Pemerintahan dan Akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr. Moh. Sabri AR, M. Ag,
mengungkapkan bahwa 1 Juni
1945 mungkin tidak sekedar moment kelahiran, tetapi lebih merupakan momen ide
paling cemerlang para founding fathers Indonesia yang merengkuh cita-cita luhur
Pancasila: mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang merdeka , sejahtera lahir
batin.
Dr. Moh. Sabri AR, M. Ag mengutip tulisannya yang pernah dirili oleh Harian Fajar bahwa ada baiknya kita mengkonstruk sebilah visun kesadaran yang tidak meletakkan Pancasila sebagai “ideologi” an sich . "Dititik ini kita membutuhkan sosio-epistemologi tentang pancasila yang terus menerus menyapa realitas keindonesiaan kita dalam arus sang-kala agar tidak jatuh dalam pikiran beku, klaim ideologi tertutup, tetapi selalu terbuka dan berdamai dalam kemajuan," ujar Dr. Moh. Sabri AR, M. Ag.
Sementara itu aktivis serta Ketua IKA Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Kurniawan, SH yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut, menegaskan bahwa peran pemuda dala, mengeliminir konflik social di masyarakat sangat diharapkan. Kurniawan, SH menilai pemuda saat ini terjebak pada pragmatisme politik yang menjadikan tran masa kini, hedonisme dan uang sebagai acuan oleh masyarakat. "Pemuda saat ini harus diubah dari tran masa kini yang agak melenceng, hedonisme ataupun uang sebagai acuan oleh masyarakat dengan cara melakukan edukasi politik terhadap masyarakat dan melawan pragmatisme itu demi untuk mencapai apa yang ditemakan dari diskusi publik ini," kata Kurniawan, SH.
Diketahui, kegiatan diskusi tersebut digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel. Turut hadir dalam kesempatan itu, aktivis serta Ketua IKA Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Kurniawan, SH, Pengamat Politik, Dr. Saifuddin, Pengamat Pemerintahan dan Akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr. Moh. Sabri AR, M. Ag, serta Pengamat Komunikasi Dr. Aswar Hasan. Acara itu juga disaksikan langsung oleh Pengurus HMJ Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Anggota PPI serta segenap kalangan mahasiswa.
"Agenda utamanya adalah adanya refleksi dari ingatan kita terhadap pancasila ditengah ramadhan ini. Kemudian kami sisipkan dialog untuk memperkaya intelektual di sini tentang pancasila itu sendiri," tegas Ketua HMJ Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Asrullah Dimas yang mana sendiri berkeinginan keburaman tentang Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mengeliminir Konflik Sosial di Masyarakat di Gowa ataupun Makassar ini dapat diurai melalui dialog-dialog publickseperti ini seperti ini. (ahr)
Baca Juga : Sebagai Wadah Gerakan Intelektual Kolektif, Lembaga Kajian Mahasiswa Gowa (LKMG) akan Deklarasi Bulan Juli
Pendidikan Formal dan Kapitalisme
Sekilas Kritik untuk Ideologi Sunni
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar