Fahmiy Rahman Gani. (redaksiaklamasi.org/Andi Muh Ridha R) |
redaksiaklamasi.org - Inti ajaran Islam adalah tauhid. Proses menuju kepemilikan tauhid adalah Makrifatullah. KH. Muchtar Adam sering saya dengarkan menyampaikan bahwa Inti Ajaran Islam adalah Makrifat (Makrifatullah). Kata ma’rifat berasal dari akar kata ‘a – r – f (‘arafa), yang artinya “tahu”. “Arafallah (dia tahu Allah). Ma’rifatullah (tahu tentang Allah), sehingga sangat rasional jika pak Kyai sering mengatakan “inti ajaran Islam adalah ma’rifatullah.”
Makrifatullah adalah Tauhid, La ilaaha Illa Allah (tidak ada tuhan selain Allah). Lalu kemudian dikatakan Inti makrifatullah adalah “akhlaq [akhlak], yaitu kerangka karakter berdasar Al-Quran dan Sunnah, bukan karakter berdasar budaya lokal, tetapi karakter berdasar budaya qurani (yang trans nasional dan dunia akhirat). Lalu Inti akhlak adalah shilat al- rahmi [shilaturrahmi;shilat al-rahim]. Inti shilat al rahmi adalah idkhal al-surur fe qulub al-ikhwan [menggembirakan hati sesama muslim].
Dalam syariat shalat banyak ditemukan prinsip shilat al-rahmi dan menggembirakan sesama, doa akhir dalam rangkaian ibadah shalat “assalam alaikum wa rahmat Allah wa barakatuh” adalah lafaz mendoakan kebahagiaan dan keselamatan tuk sesama. Dalam tahiyyat ada lafaz “al salam ‘alaina wa ‘ala ‘ibad Allah al- shalihin [semoga selamat utk kami semua, semoga selama tuk semua hamba Allah yang baik-baik].
Salah satu jalur penjabaran salam dan al salam ‘alaina wa ‘ala ‘ibad Allah al- shalihin di luar rangkaian shalat adalah membangun shilat-al-rahmi. Para ulama sering ngomong, shilat al-rahmi memperbanyak rezeki, memperpanjang umur, menurunkan rahmat Allah, dll.
Rencana kedatangan Bapak Setya Novanto (Ketua DPR RI) tgl 21 Januari 2017 ke Kabupaten Kepulauan Selayar bagi orang yang ber-salam adalah salah satu bangunan silaturrahmi yang insya Allah berujung anugrah dan rahmat untuk masyarakat Selayar. Umat Islam wajib menghormati tamu sesuai standar penghargaan yang sesuai. Kita wajib meng-gembirakan dan memberikan yang terbaik untuk beliau sesuai dengan kapasitas dan kemampuaan kita masing-masing.
Penulis: Fahmiy Rahman Gani (KAHMI Sulsel, Mantan Direktur LDMI-HMI Cabang Gowa Raya serta Alumni UIN Alauddin Makassar Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum)
Editor : Andi Muh Ridha R
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar