http://www.redaksiaklamasi.org/2017/06/renungan-kehidupan-diakhir-ramadhan.html
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Kader HMI Kom. Syariah & Hukum Cabang Gowa Raya serta Penguru FOSMADIM Periode 2015-2016, Muhammad Fadli Asri. (redaksiaklamasi.org/Andi Afri Taqbir)

redaksiaklamasi.org - Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupannya masing masing, dan tentu di setiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang.

Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersihkah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya.

Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin.

Ada rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata mata karena ingin memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang beriman di sisi Allah SWT. Bukankah Allah Berfirman pada surah Al-Baqarah Ayat : 286,; “Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kemampuannya”.

Allah tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa di setiap ujian yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita.
Laksana anak kecil yang akan naik kelas dari mulai kelas satu ke kelas dua, maka untuk bisa mencapai ke kelas dua sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus masuk ke kelas dua atau tidak.

Ujian Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu datang.

Sudah seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT.

Melalui Ayat ini Allah SWT ingin mengingatkan kepada kita akan janjiNya bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan harus kita yakini bahwa Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati setiap ujian yang datang, maka sudah seharusnya kita mengikutsertakan selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada kita akan dekatnya pertolongan Allah mana kala kita pun dekat denganNya.

Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di setiap ujian yang kita hadapi, Jangankan Menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manis pun Allah sudah pasti sanggup. Maka untuk apa kita ragu, yakinlah ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita Hadapi, Hayati dan Nikmati. Karena sungguh bisa jadi ujian yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah undangan khusus dari Allah agar kita bisa kembali dekat denganNya.

Ramadhan sudah diujung pintu kemuliaan, bulan yang Agung dan lebih baik dari seribu malam. Untuk itu manfaatkan 2/3 hari kedepan, sucikan hati dengan perbanyak beribadah, kelak ujian yang datang kepada kita kemarin menjadi training penting untuk melanjutkan kehidupan yang fana ini, karena akan ada suatu masa dimana semua yang kita miliki, akan kita tinggalkan untuk selamanya, kecuali keridhoan Allah terhadap ibadah-ibadah kita.

Penulis : Muhammad Fadli Asri (Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Kader HMI Kom. Syariah & Hukum Cabang Gowa Raya serta Penguru FOSMADIM Periode 2015-2016)

Editor : Andi Afri Taqbir







0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top