A.M.Safwan Dok. FB |
redaksiaklamasi.org - Dalam Kosmologi Perempuan dalam Islam, jika pasangan suami isteri menghadapi masalah bersama dan suami menghindari mencari penyelesaian dan membiarkan isteri menghadapi sendiri masalahnya apalagi jika itu berkaitan dengan nilai kehormatan dan kesucian perempuan yang selama ini dijaga, maka kemungkinan sifat maskulin pada feminitas isteri/perempuan akan bangkit.
Apa konsekuensi bangkitnya sifat maskulin pada feminitas perempuan? Perlawanan abadi hingga tuntas dengan daya tahan derita yang tinggi akan menjadi modal kekuatan perempuan untuk melawan dan menghancurkan apa yang dipandangnya zalim
Tentu kita tahu, dengan sifat maskulin Adam as, yang tertarik pada feminitas Hawa as. menjadikan Nabi Adam memilih perempuan sebagai surga hakikinya (adanya feminitas) dibanding surga maskulin dengan segala pencapaiannya.
Semua ini dapat diterapkan dalam konteks pasangan kekasih (pria- wanita)
Kehancuran sebuah kekuatan gerakan akan takluk dari suara maskulin yang bangkit dari feminitas perempuan yang menuntut keadilan. Memang keadilan feminitas akan menghancurkan kekuatan zalim maskulin.
JIKA kisah Balada Cinta Habib Rizieq ini BENAR,, MAKA sejarah spiritualitas feminitas akan menghancurkan dari dalam suara zalim maskulin dengan berapapun kekuatannya. Benar dan salah yang dimaksud dalam kosmologi adalah benar pada dirinya (the case it self, nafs al 'amr) secara hakiki yang ada di sisi Tuhan.
TETAPI, JIKA kisah ini TIDAK BENAR, maka kekuatan maskulin gerakan Habib Rizieq akan menjadi tambahan kekuatan baru perlawanan beliau yang akan menjadi penjaga kehormatan feminitas ALAM. Tentu kita berharap kisah Balada Cinta ini tidak benar.
Tuhan akan menjaga maskulinitas pada feminitas.
Perempuan dihadirkan untuk menjaga Laki-laki agar dapat mencapai akal aktual yang akan bermanifestasi di ALAM.
Kita Laki-laki perlu bersyukur dan menjaga kehormatan dan kesucian pribadi dan sosial perempuan.
Wallahu'alam bi al shawab
Salam atas Nabi al Mustafa Muhammad Saw,
Sayyidul Wujud KhataminNabiy
Salam atas Sayyidat al Nisa' al 'alamin
Penulis: A.M.Safwan (Madrasah Muthahhari)
Editor: Andi Muh Ridha R
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar