redaksiaklamasi.org –
Oleh
: Fhazlur Rahman Maloko
(Mahasiswa
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar)
Kekuatan agama, kekuatan budaya dan kekuatan
ekonomi adalah tiga kekuatan yang dirumuskan oleh William Camble dari hasil
kajiannya terhadap salah satu surah dalam al Qur’an yakni surah al-Baqarah ayat
120.
Inisiatif pengkajian terhadap al-Qur’an oleh
William adalah adanya ketakutan terhadap kridibilitas, kekuatan serta kemajuan
Islam akan kembali menggaung di abad ke 21 dan akan meruntuhkan segala bentuk
peradaban-peradaban Barat yang telah lama di bangun.
Kali ini tiga buah pikirin Willam diatas saya
coba kaitkan dengan kontekstualitas masalah yang dihadapi oleh kita saat ni
terkait dengan wacana penistaan. William dengan potensi analisisnya menekankan
bahwa untuk kemudian menfilter perkembangan dan kemajuan Islam maka lahirlah
tiga poin dalam upaya filterisasi dilakukan.
Pada persoalan kali ini, terkait dengan
penistaan dan pikiran William adalah pada konteks kekuatan agama. Agama menjadi
satu payung keyakinan ummat yang darinya orang mecari keteduhan dan keamanan
dalam kehidupan. Pada konteks Indonesia keberagaman agama adalah hal yang tak
bisa dielakan oleh setiap penganutnya. Agama tak hanya sekadar urusan ritus
tapi juga memberikan efek terhadap perilaku sosial apalagi antara agama.
Habluminallah adalah term umum yang dipahami
jika kita dihadapkan dengan agama, maka dari itu jika kita bersentuhan dengan
agama maka sangat identik dengan bersentuhan dengan sang pemilik agama (Allah).
Kekuatan agama yang dirumuskan oleh William bagi saya adalah hal yang sia-sia
untuk menyerang karena pada akhirnya William sendiri pun mengakui akan
kelemahan dari konteks kekuatan agama menurut perspektif William, karena bagi
dia agama bukan soal individu, menurutnya jangan orang yang secara
kridibialitas keilmuannya (ulama) marah, orang yang secara pengetahuan
sedikitpun pasti akan marah jika agamanya dihina, ini bisa di dalami, bahwa
kekuatan ummat adalah kekuatan agama (Islam).
Maka dari itu gerakan 4 November sangat erat
kaitannya dan bahkan memiliki nilai relevan dengan analisa William pada hasil
pemikirannya (kekuatan agama) bahkan sebagai bukti dari perkataan William. Saya
hanya mau bilang orng yang secara keyakinan ke agamaan (Islam) tidak ada saja
tahu apalagi kita sebagai penganut agama (Islam) yang pada dasarnya harus lebih
peka apalagi ini soal penistaan.
Kami tidak bermasalah dengan etnismu kami juga
tak bermasalah dengan status agamamu, tapi kami berontak karena Agama kami
dinistakan.
Editor : AHR
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar