redaksiaklamasi.org
- Hay gondrong, Kaos Oblong kusut?
Bagaimana kabarmu?
Kalian selalu memberikan kehidupan dalam
hidup ini, bagaikan udara pagi & kopi hitam, tanpa kalian tak ada lagi
sebuah estetika.
Kalian melepaskan kegerahan yang membelenggu
dari terik mentari & ketatnya sebuah kemeja yang sangat identik dengan kaum
borjuis.
Gondrong-ku dan oblong-ku yang kusut tak
sekalipun merusak kalian hingga membutakan mata, ibarat perempuan hijab adalah
mahkotanya.
Begitulah kira-kira gondrong-ku.
Ada apa denganmu?
Apa salah gondrong dan oblong kusut?
Hingga kalian menyebutnya sebuah
pelanggaran etika?
Dan kenapa kau sangat membencinya? Sampai
sampai menatapnya saja kau tak sudi apalagi menyapa?
Kau sangat aneh,
Kau sangat mendiskriminasikan gondrong dan
oblong dalam sebuah ruangan yang penuh kebohongan dan kemunafikan,
Kau melarang gondrong dan oblong untuk ikut mengasah tajam analisa,
Apakah hanya si-cepak (culun) dan si-botak
kau anggap sebagai manusia? Jika memang IYA maka kau-lah yang seharusnya di-laknat
dan dimusnahkan.
Ingat!! gondrong-ku dan oblong-ku adalah
sebuah perlawanan-ku padamu yang merasa lebih, kau bukanlah Dewa yang
seharusnya kutakuti agar lidahku menjilat kemaluanmu yang busuk seperti
bangakai anjing.
Gondrong-ku dan oblong-ku adalah sebuah
seni yang harus di nikmati tapi tidak untuk dihina dan sebut sebagai kriminal,
sebab kau-lah yang patut disebut kriminal, penjahat yang berparas Dewa.
Tetaplah gondrong, dan kusutlah oblong
perlawanan kita panjang merobohkan gundukan gundukan sampah !!!
26-januari-2017
Penulis
: Muhammad Jihad (Mahasiswa Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan UIN
Alauddin Makassar dan Kader HMI Komisariat Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya)
Editor
: Andi Haerur Rijal
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar