Asrullah Dimas
(Kader HMI Kom. Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2017-2018). Dok. Pribadi


redaksiaklamasi.org - Garuda mungkin hanya diangan-angan, namun ketika garuda ini mahluk materi, mungkin air matanya akan menetes akan polemik yang terjadi di Indonesia. Dari 186 negara , Negara berlambangkan burung garuda dengan semboyan bhinneka tunggal ika ini ada pada posisi 122, mungkin agak tercengang melihat kekayaan alam yang melimpah. Seperti seorang pepatah mengatakan "tuhan sedang tersenyum saat Indonesia di ciptakan". Namun sayang, hampir seluruhnya ada pada cengkeraman kaum kapital asing , samplenya saja PT . Freeport yang diperpanjang dengan pengalihan isu terror bom thamrin.

Mungkin dunia cyber sudah menguasai lapisan masyarakat, ditambah lagi dengan adanya pengalihan isu dimana-mana. Namun bukan itu subtansinya, mirisnya kemiskinan di Indonesia padahal UUD NRI 1945 Pasal 34 ayat (1) "fakir miskin Dan anak terlantar dipelihara oleh negara" mungkin tafsiran bagi pemerintah adalah bukan pemeliharaan orangnya namun kemiskinan yang dipelihara.

Selepas pesta tahun Baru bagi warga Indonesia Dari berbagai kalangan , disambut isak tangis dalam hati bagi kalangan ploretarian bahkan kelas menengah terkait PP No. 60 Tahun 2016 revisi Dari PP No.50 Tahun 2010 tentang PNPB. khususnya kenaikan pajak kendaraan bermotor , bahkan listrik , Dan bbm juga ikut melonjak. Dalam penetapan PP harus melihat Dari segi sosiologis, filosofis Dan yuridis, terlebih lagi faktor ekonomi juga pondasi utama dalam aturan ini menyangkut pajak yang kemudian bahkan melemahkan Dan menelantarkan kemerdekaan masyarakat akan hak ekonomi mereka.

Hemat saya, Hal ini tak terlepas Dari permainan pengalihan isu pemerintah dengan alat media yang dipermainkan , bagaimana tidak ? Dimulai Dari kasus jesica, beberapa terror bom, Telolet bahkan pitsa hats menjadi viral di media. Yang sengaja masyarakat terhegemoni akan media jargon licik tersebut, sederhananya begini. Masyarakat sengaja disibukkan dengan efek modernsasi serta pengalihan isu yang kemudian pemerintah seenaknya mengeluarkan kebijakan-kebijakan Tanpa diketahui oleh secara keseluruhan lapisan masyarakat Indonesia . Kesadaran kritis masyarakat menurun bahkan hilang karena retaknya solidaritas masyarakat dengan kejahatan terstruktur oleh pemerintah yang memunculkan kesadaran naif bagi masyarakat Indonesia.

Terimakasih Pak Jokowi-JK telah melengkapi penderitaan kami.
#indonesia tidaksedangbaiksaja


Sabtu, 07 Januari 2017

Oleh : Asrullah Dimas (Kader HMI Kom. Syariah dan Hukum Cabang Gowa Raya dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2017-2018)

Editor : Andi Haerur Rijal

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top