HMI Dalam Gerbong Marxisme-Lenimisme; Semarak Aliran Kiri dan Paham Liberal Dalam Tubuh HMI
redaksiaklamasi.org - Diperkirakan sekitar 65 % Kader-kader HMI Saat Ini telah terjebak di dalam ideologi kiri dan paham liberal. Hal itu dapat kita dari berbagai diskusi yg sering dilakukan olh anggota HMI, kelihatannya lebih banyak yang bernuangsa mengagung-agungkan kebebasan tanpa batas dan mengesampingkan diskusi tentang ajaran2 agama.
Dikalangan para tokoh/senior HMI saat ini lebih sangat memahami teori2 tentang marxisme-lenimisme dibanding dengan ayat2 Alquran dan Hadits2 Rasulullah SAW.
Peng-Agungan terhadap pemikiran-pemikiran marxis dan kebebasan tanpa batas bagi orgng-orang HMI, Membangkitkan kecurigaan betapa HMI telah berubah dari Himpunan Mahasiswa Islam Menjadi Himpunan Mahasiswa Indonesia.
Pada Fakta lain kader HMI telah jauh menyimpan dari tujuan HMI itu sendiri terutama pada penerapan ajaran2 agama. Apabila dilakukan suatu survey pada anggota HMI di sektor keagamaan, maka diperkirakan sekitar 70 % kader2 HMI sudah tidak lagi menunaikan kewajibanx sbg ummat islam seperti sholat dan ibadah2 wajib lainnya.Kepedulian terhadap perjuangan masalah agama pun sangat memprihatinkan karena kader2 HMI seolah tidak punya lagi minat pada wilayah itu. Sehingga HMI skrg amat “Berbahaya” bagi ummat islam. Kenapa? Saat ini kajian2 dan diskusi di HMI sudah didominasi oleh kajian politik yg beraliran marxis.
Penyusupan ideologi komunis dan paham liberal ke dalam tubuh HMI berpotensi akan sangat melumpuhkan perjuangan keagamaan di masa yg akan datang. Hal ini bisa terjadi diakibatkan sduah terlalu banyaknya pelanggaran-pelanggaran perkaderan (training-training) yg sudah tdk lagi berdasar pada petunjuk perkaderan HMI, sehingga sangat membuka peluang bagi kaum marxis dan penganut paham liberal mengisi cara berpikir anggota2 HMI, khusux bagi calon anggota HMI.
Kita setback ke belakang, HMI di era tahun 60-an pernah diusulkan untuk dibubarkan oleh CGMI (Central Gerakan Mahasiswa Indonesia) kepada presiden Soekarno. HMI pada masa itu menjadi bulan2an para kaum marxis dan bahkan menjadi organisasi yg paling serius untuk dibubarkan. Karena HMI di masa itu dianggap sbg organisasi yg paling gigih berjuang menegakkan panji2 islam dan bagi kaum marxisme dianggap sbg organisasi yg bisa menjadi penghalang besarx untuk menguasai bangsa serta menjadikan indonesia sbg negara komunis.
Melihat kader-kader HMI di era Reformasi ini tentu HMI sdh tdk akan dibubarkan, karena dia akan bubar degan sendirinya. Paling tidak nama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) berubah menjadi Himpunan Mahasiswa Indonesia yang tujuannya adalah mengantar para mahasiswa islam menjadi penganut ajaran marxisme dan paham liberal.
Solusi atas problema di atas, tidaklah mungkin diserahkan kepada kader HMI saat ini. Melainkan harus diserahkan kpd kader HMI yg lahir sebelum masa reformasi. Apakah KAHMI Masih akan sibuk mengurusi kekuasaan, politik transaksional, atau menyelesaika persoalan2 di atas.
Saat ini Ibu Pertiwi Sedang Hamil tua dan sebentar lagi ia akan melahirkan anak yg akan membawa bencana sosial di negeri ini. Karena Kader HMI sdh tdk lagi bernafaskan islam sbgmana pada tujuan HMI.
Apakah Anda Prihatin?
Apakah Anda Gusar?
Apakah Anda Gelisah?
Atau Apakah anda akan membiarkan lambang HMI dari simbol Bulan Bintang Berubah menjadi simbol Palu.
Terserah……….!!!
Oleh : Syawaluddin Rala, B.Ed.,MT (Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Gowa)
Editor : Tim Redaksi Aklamasi
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar