redaksiaklamasi.org - A. Pendahuluan
Melihat realitas saat ini secara global bangsa kita dilanda keprihatian
yang berkepanjangan. Terkait persoalan-persoalan sosial yang tidak kalah
merajalelanya adalah kasus-kasus perempuan, seperti masalahnya ekonomi dan
kesejahteraan, seringkali perempuan menjadi korbannya. Salah satu kasusnya saat
ini adalah tidak stabilnya perekonomian negara, menjadikan perempuan harus
mampu menghadapi agara tetap bisa bertahan hidup.
Dari adanya satu dua contoh yang tampak oleh indar penglihatan faktor penyebab salah satunya adalah masih minimnya SDM yang dimiliki oleh para perempuan, sehingga terkadang sulit untuk di ajak bangkit di saat kondisi idak stabil, sikap apatis yang masih ada di sebagian masyarakat kita membawa dampak yang tidak baik nagi perkembangan kaum perempuan khususnya, sehingga diharapkan ada satu pencerahan yang mampu membangkitkan ghiroh berintelektual dan mamperbaiki diri. Jika menginginkan negara ini baik sudah selayaknya para perempuannya juga baik, karena merupakan tiang negara.
Sebagai generasi penerus bangsa sudah menjadi komitmen kita untuk merespon persoalan-persoalan sosial dan segala ketimpangan yang ada agar mampu mengangkat martabat bangsa ini kembali dari keterpurukan.
B. Pengertian KOHATI
Sebelum kita membahas lebih banyak yang perlu diketahui terlebih dahulu
adalah pengertiannya. Kohati merupakan singkatan dari Korps HMI-Wati (PDK pasal
1). Kohati juga merupakan badan khusus HMI yang bertuga membina, mengembangkan
dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacan dan dinamika gerakan keperempuanan.
Jadi Kohati adalah wahana untuk mengakomodir potensi dan menampung aspirasi
para HMI-Wati. Untuk dapat menjadi anggota Kohati adalah semua mahasiswi yang
telah lulus LK1 (pasal 8).
KOHATI bersifat semi-otonom (pasal 5), artinya secara internal ia menjadi
bidang UPP, dan secara eksternal ia menjadi Kohati. Dengan sifat ini, maka
Kohati sebagai sub-sistem dalam perjuangan HMI. Latar belakang munculnya sifat
ini, karena pada dasarnya anggota HMI mengakui adanya kesamaan kemampuan dan
kesempatan antar anggota, baik laki-laki maupun perempuan. Namun suprastruktur
masyarakat kita nampaknya masih menempatkan organisasi sebagai alat yang
efektif untuk menyahuti berbagai persoalan dalam upaya pencapaian tujuannya.
Adapun tujuan KOHATI adalah “Terbinanya Muslimah Berkualitas Insan Cita” dan statusnya adalah badan khusus HMI yang bergerak dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Dengan spesialisasinya di bidang perempuan maka sudah seharusnya Kohati mampu merespon perkembangan permasalahan keperempuanan di masyarakat dewasa ini.
C. Sejarah Berdirinya
Kohati didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan
tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di Solo. Ada dua alas an utama
yang mendorong lahirnya Kohati, yaitu:
1.
Secara internal, departemen keputrian pada waktu itu
sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para kader HMI-Wati, disamping itu
basic-needs anggota tentang berbagai persoalan keperempuanan kurang bisa
difasilitasi oleh HMI.
2.
Secara eksternal, HMI mengalami tantangan yang cukup
pelik dikaitkan dengan hadirnya lawan ideologisnya HMI, yaitu komunisme yang
masuk melalui pintu gerakan perempuan (Gerwani). Selain itu maraknya pergerakan
keperempuanan yang ditandai dengan munculnya organisasi perempuan dengan
berbagai variasi bentuk ideologi, pilihan isu, maupun strategi gerakannya
membuat Hmi harus merapatkan barisannya dengan cara terlibat aktif dalam kancah
gerakan perempuan berbasis organisasi perempuan.
D. Peran dan fungsi Kohati
Kohati berperan sebagai pencetak dan pembina Muslimah sejati untuk
menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan, sedangkan
fungsinya sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader Hmi dalam
wacana dan dinamika keperempuanan.
Dari uraian diatas tafsir dari peran dan fungsi Kohati adalah sebagai
akselerator perkaderan bagi HMI-Wati, terutama diarahkan pada pembinaan akhlak,
intelektual, ketrampilan, kepemimpinan, keorganisasian, keluarga yang sejahtera
serta beberapa kualitas lain yang menjadi kebutuhan anggota (sebagai aplikasi
tujuan Kohati).
Sebagai wadah, tentunya Kohati hanya merupakan alat pencapaian tujuan HMI.
Oleh karenanya, keberhasilan Kohati sangat ditentukan oleh anggotanya, dengan
didukung perangkat dan mekanisme organisasi HMI.
E. Platform Gerakan Kohati
Sebagai wadah khusus di bidang perempuan Kohati memiliki main issue/isu
utama sebagai arah gerakannya, yaitu:
1. Keislaman
2. Kesejahteraan
3. Pemberdayaan/empowerment
4. Egalitarianisme dan demokrasi
5. Etika/moralitas masyarakat
“BERADALAH
DIMANA-MANA MESKI KAU TAK DIMANA-MANA”
SELAMAT
BERJUANG !!!
BAHAGIA HMI JAYALAH KOHATI !!!
BAHAGIA HMI JAYALAH KOHATI !!!
Editor : Nur
Aisyah Ramadhani
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar