redaksiaklamasi.org - Oleh: Kasrum Hardin 

Refleksi Kajian Kosmologi Perempuan Prespektif Islam

Tema :
 

Imajinasiku Adalah Perempuan; Aroma Cinta Dilorong Jiwa

Assalamu alaikum wr. wb.

Dalam perbincangan cinta manusia seakan terhanyu dalam alunannya yang senantiasa memberikan secerca harapan akan jiwa yang kembali pada petikan kerinduan .jiwa selalu punya rindu tak ada habisnya jika dia bertemu dengan Pasangan satu ini (cinta).

Harapan demi harapan tak pula habis dipersembahkan kepada sang jiwa dengan Diagram cinta dan kasih sayang yang tak ada kata bosan bagi jiwa untuk menunggu dengan cara bergelut dengan rindu akan datang nya cinta agar mampu menyinkap sang realitas dan sang pencinta yang sesungguhnya.

Jiwa mentahgig dari sifat aslinya untuk merealisasikan kebenaran sebagaimana kebenaran pada dirinya secara mandiri jiwa mensifati Tuhan sebagai tersifati namun yang tersifati dan mensifati bukan sifat itu sendiri sebab hubungan antara pensifatan dan tersifat adalah sifat itu sendiri.

Namun terpahami bahwa sifat asli jiwa sebagaimana kajian kosmologi adalah ketundukan pada yang tersifati karna jiwa sebagai feminim (penerima) dan Tuhan sebagai Maskulin (pemberi) kasih sayang cinta.

Jalan Tuhan sebagai penamaan dan pensifatan untuk memanefestasikan asmanya melalui jiwa yaitu kasih sayangnya (penyayang, pengasih). Melalui ketundukan jiwa ia menerima sehingga dalam lorong jiwa terdapat semerba Aroma cinta sebagai perwujudan Tuhan (Maskulinitas).

Perkawinan antara Tuhan dan jiwa melahirkan sesuatu yang lain yaitu ketundukan dan kelembutan .jika jiwa sebagai penerima atau Feminim maka Perempuan sebagai pemilik kelembutan sekaligus penerima atau feminim pula yang dalam dirinya terdapat kelembutan dan ketudukan sebagai perwujudan cinta dan kasih sayang maka perempuan adalah perwujudan kasih sayang dari sang Pencinta Dan Sang pengasih.

Dalam Perkawinan sebagai penyinkapan dengan ketundukan menciptakan ketenangan yang diperkokoh oleh tatanan dan sistem kosmik Perkawinan jiwa dengan Tuhan.

Jiwa memiliki watak ahlak untuk mencapai pada kesenpurnaannya maka jiwa membutuhkan Bimbingan agar tetap Mutmainnah .

Diatas telah disebutkan bagaimana jiwa dan Tuhan Dalam pandangan Kosmologi. Kini bicara perkawinan yang memiliki 5 tingkatan Dalam satu tatanan sebagai sasaran pernikahan. 

1. Tak terlihat sebagai mana terpahami bahwa awal mulanya sebagai benih .sehingga dalam perjalanannya tercipta 
2.Ruhani secara 
3.Alamiah kemudian 
4.elementar dan pada pencapaian terakhir adalah Menjadi 
5.manusiawi

Bicara perkawinan adalah sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu yang lain terlepas apa yang terhasilkan dari perkawinan tersebut . Tetapi ketika kita meruju pada perkawinan sebagai tindakan manusia maka menghasilkan ketenangan. 

Namun Bagaimana metodologi dalam mencapai ketenangan Tersebut agar kita menyinkap cinta dalam jiwa sebagai Imajinatif feminim (penerima) dari Maskulin (pemberi) sebagai imajinatifku adalah perempuan.

Ulasan pertanyaan diatas menarik untuk dikaji sebagai metodologi penyinkapan aroma cinta dilorong jiwa Dan mendapat Mutmainnah dalam perkawinan Tuhan dalam Dirinya yaitu perkawinan Zat dan Sifatnya yang menghasilkan kan sesuatu yang kita melalui pensifatan jiwa terhadap sifatnya. 

Sehingga diatas telah di utarakan bahwa terjadi spritualitas seksual antara jiwa dan pensifatan atas sifat Tuhan itu sendiri dari Zat Tuhan yang disetuh melalui penamaan atau pensifatan jiwa sebagai Spritualitas perkawinan.

Salam Nabi Muhammad Saw.

Editor: Muh. Taqwin Tahir


0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top