redaksiaklamasi.org - Latihan kader merupakan perkaderan HMI yang dilakukan secara sadar, terencana, sistematis dan kontinu serta memiliki pedoman dan aturan yang baku secara rasional dalam rangka mencapai tujuan HMI, latihan ini berfungsi memberikan kemampuan kepada peserta sesuai dengan tujuan dan target pada masing-masing jenjang latihan. Latihan kader merupakan media formal HMI yang dilaksanakan secara berjenjang. Pada masing-masing jenjang latihan menitikberatkan pada pembentukan watak dan karakter kader HMI melalui transformasi nilai, wawasan dan keterampilan serta motivasi untuk mengaktualisasikan kemampuannya. Latihan kader dalam HMI terdiri dari tiga jenjang yaitu Latihan Kader I (Basic Training), Latihan Kader II (Intermediate Training) dan Latihan Kader III (Advance Training). Setiap jenjang perkaderan memiliki tujuan dan target yang berbeda-beda. 

1.      Tujuan 

a.       Latihan Kader I; Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa.

b.      Latihan Kader II; Terbinanya kader yang mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta berjuang untuk meneruskan dan mengemban misi HMI.

c.       Latihan Kader III; Terbinannya kader pemimpin yang mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional secara profesional dalam perubahan sosial.

2.      Target 

a.     Latihan Kader I:
-          Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
-          Meningkatkan kemampuan akademis
-          Memiliki kesadaran berorganisasi
-          Memiliki tanggungjawab keumatan dan kebangsaan

b.    Latihan Kader II:

-          Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif dalam memperjuangkan misi HMI.

-          Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi

c.     Latihan Kader III:

-          Memiliki kemampuan kepemimpinan yang amanah, fathonah, shidiq dan tabligh serta mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional dalam dinamika perubahan sosial.

-          Memiliki kemampuan untuk mengorganisir masyarakat dan mentransformasikan nilai-nilai perubahan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

KOHATI yang merupakan bagian integral HMI yang berspesialisasi membina dan meningkatkan kualitas HMI-wati dalam merespon isu-isu keperempuanan. Oleh karena itu, pembentukan karakter dan paradigma keperempuanan (muslimah) dan ke-KOHATI-an kader harus dibentuk sejak pertama seorang mahasiswi Islam bergabung dengan organisasi ini, dimana ruang kaderisasi formalnya adalah Basic Training (Latihan Kader I) HMI. Hal ini karena Latihan Khusus KOHATI (LKK) yang merupakan jenjang training internal KOHATI pasca Basic Training HMI cukup terlambat dalam membentengi karakter dan paradigma keperempuanan (Muslimah) serta ke-KOHATI-an para HMI-Wati, ini disebabkan oleh gejolak intelektual kader yang diperoleh saat mengikuti Basic Training HMI telah “memaksa” para kader untuk berinteraksi dengan dinamika intelektual yang lebih luas, dimana dinamika intelektual tersebut mengharuskan para kader bersentuhan dengan wacana-wacana keperempuanan yang beragam.

Basic Training HMI adalah ruang yang tepat untuk membentengi HMI-wati dengan memberikan gambaran awal tentang konsep perempuan dalam perspektif Islam dan ke-KOHATI-an. Hal ini juga penting untuk membentuk paradigma HMI-wan terhadap perempuan yang sesuai dengan perspektif Islam, sehingga HMI-wan dapat memposisikan perempuan (HMI-wati) secara adil dalam ruang organisasi dan ruang sosial yang digelutinya. Pilihan langkah ini tentu saja meniscayakan dua hal, pertama, dibutuhkan niat baik kita bersama untuk menjadikan konsep perempuan dalam perspektif Islam dan ke-KOHATI-an sebagai salah satu materi wajib dalam Basic Training HMI, dan kedua, dibutuhkan kurikulum materi ke-KOHATI-an dan keperempuanan yang akan di diterapkan secara seragam dan merata dalam setiap jenjang perkaderan HMI.

Maka dari itu, Pengurus KOHATI PB HMI periode 2013-2015 berkewajiban merumuskan kurikulum materi ke-KOHATI-an dan keperempuanan untuk dicantumkan dalam setiap jenjang perkaderan HMI. Adapun penjabaran kurikulumnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Silabus Materi KOHATI dan Keperempuanan pada Training HMI

Jenjang Training
LK 1
LK 2
LK 3
Materi
Ke-KOHATI-an dan dinamika Kemahasiswaan
KOHATI dan Keperempuanan
Pemantapan dan Analisis Isu-Isu Gerakan Perempuan
Alokasi waktu
4 x 45 menit
4 x 45 menit
4 x 45 menit
Standar Kompetensi
Peserta memahami ke-KOHATI-an dan dinamika kemahasiswaan
Peserta memahami peran KOHATI dalam dinamika gerakan perempuan
Peserta memahami dan menerapkan pola analisis isu-isu gerakan keperempuanan dalam konteks keislaman
Kompetensi Dasar
1.  Peserta dapat mengetahui sejarah KOHATI, tujuan, status, sifat, peran dan fungsi KOHATI baik di internal maupun di eksternal
2.  Peserta dapat memahami sinergitas KOHATI dan HMI
3.  Peserta dapat mengetahui perangkat dan atribut KOHATI
4.  Peserta dapat memahami dinamika kemahasiswaan
1.      Peserta dapat memahami peran KOHATI dalam dinamika gerakan perempuan
2.      Peserta dapat memahami peran KOHATI dalam merespon isu-isu perempuan kekinian
3.      Peserta dapat memahami arah dan bentuk-bentuk pembinaan KOHATI
1.      Peserta dapat memahami dan menganalisis isu keperempuanan secara global dan komprehensif
2.      Peserta dapat menganalisis gender dan gender mainstreaming dalam perspektif Islam
3.      Peserta dapat memahami keseimbangan peran perempuan di ranah domestik dan ranah publik dalam perspektif Islam
Indikator
1.      Peserta dapat menjelaskan  latar belakang berdirinya KOHATI
2.      Peserta dapat menjelaskan tujuan, status, fungsi, sifat, peran dan KOHATI
3.      Peserta dapat menjelaskan sinergitas KOHATI dengan HMI
4.      Peserta dapat mengetahui perangkat dan atribut KOHATI
5.      Peserta dapat menjelaskan dinamika dan peran mahasiswa di internal kampus maupun di eksternal
1.      Peserta dapat menjelaskan peran KOHATI dalam dinamika gerakan perempuan
2.      Peserta dapat menjelaskan peran KOHATI dalam merespon issu-issu keperempuanan kekinian
3.      Peserta dapat menjelaskan arah dan bentuk-bentuk pembinaan KOHATI
1.      Peserta dapat menjelaskan dan menganalisis isu keperempuanan secara global dan komprehensif
2.      Peserta dapat menjelaskan menganalisis gender dan gender mainstreaming dalam perspektif Islam
3.      Peserta dapat menjelaskan keseimbangan peran perempuan di ranah domestik dan ranah publik dalam perspektif Islam
Tujuan
Menumbuhkan kesadaran kader akan manfaat eksistensi KOHATI dalam HMI maupun di eksternal dalam merespon isu-isu kemahasiswaan
Meningkatkan pemahaman akan peran dan fungsi  serta arah pembinaan KOHATI dalam merespon isu-isu keperempuanan
Menumbuhkan kesadaran kader HMI-Wan dan HMI-Wati dalam menyikapi persoalan perempuan dan analisa keseimbangan peran perempuan dan laki-laki di ranah domestik dan ranah publik
Deskripsi
-          Memberikan kesadaran kepada kader HMI-wan dan HMI-wati terkait keberadaan KOHATI, sejarah KOHATI, peran dan fungsi KOHATI serta perangkat organisasi.
-          Memberikan kesadaran kepada peserta tentang dinamika dan peran KOHATI dalam dinamika kemahasiswaan
Memberikan pemahaman kepada peserta terkait peran dan fungsi serta arah pembinaan KOHATI dalam merespon isu-isu keperempuanan
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang peran perempuan dan kesimbangan peran  di ranah domestik dan ranah publik dalam merespon isu-isu kekinian
Pokok Bahasan
1.      Sejarah berdirinya KOHATI
2.      Tafsir Tujuan, sifat, status, fungsi dan peran KOHATI
3.      Perangkat dan atribut KOHATI
4.      Sinergitas KOHATI dan HMI
5.      Dinamika gerakan Mahasiswa
1.      Peran dan fungsi KOHATI di Eksternal
2.      Arah pembinaan KOHATI
3.      Peran KOHATI dalam merespon isu-isu keperempuanan kekinian
1.      Analisis isu-isu dan gerakan keperempuanan
2.      Peran perempuan dalam ranah publik
Metode
Ceramah, diskusi/FGD, tanya jawab
Ceramah, diskusi/case study tanya jawab
Ceramah, diskusi/case study, tanya jawab
Penilaian
-   Keaktifan dan kualitas tanggapan/sanggahan
-   Kemampun merevie materi dan Presentasi
-   Test Obejektif dan penugasan
-   Keaktifan dan kualitas tanggapan/sanggahan
-   Kemampun merevie materi dan Presentasi
-   Test Obejektif dan penugasan
-  Keaktifan dan kualitas tanggapan/sanggahan
-  Kemampun merevie materi dan Presentasi
-  Test Obejektif dan penugasan
Sumber/referensi
§ AD & ART HMI,
§ PDK,
§ Sejarah KOHATI
§ M. Alfan Alfian, Sejarah HMI 1963-1966 ,Jakarta: Kompas,2013
§ Husein Muhammad, Islam Agama Ramah Perempuan,Yogyakarta: LKis, 2004
§ Zaitun Subhan, Menggagas Fiqih Pemberdayaan Perempuan, Jakarta : el-KAHFI, 2008
§ Dan buku-buku yang relevan dengan materi pokok
§ AD & ART HMI,
§ PDK,
§ Sejarah KOHATI
§ M. Alfan Alfian, Sejarah HMI 1963-1966 , Jakarta: Kompas, 2013
§ Sarinah Sadli, Berbeda tetapi Setara; Pemikiran tentang kajian Perempuan, Jakarta: Kompas, 2010.
§ Dan buku-buku yang relevan dengan materi pokok
§ AD & ART HMI,
§ PDK,
§ Sejarah KOHATI
§ M. Alfan Alfian, Sejarah HMI 1963-1966 , Jakarta
§ Sarinah Sadli, Berbeda tetapi Setara; Pemikiran tentang kajian Perempuan, Jakarta: Kompas, 2010
§ Muhammad Salman Ghanim, Kritik Ortodoksi; tafsir ayat ibadah, Politik, dan Feminisme,Yogyakarta: LKis
§ Komaruddin Hidayat, Gender Issues In Islamic Studies, UIN Syarif Hidayatullah, 2013.
§ Dan buku-buku yang relevan dengan materi pokok

Catatan:
Adapun kritikan dan masukan dapat ditinjau kembali dan di tetapkan pada forum Musyawarah Nasional.

Editor : redaksiaklamasi

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top