Nietzsche Dok, Int


redaksiaklamasi.org - Atas nama-nama kekeliruan. Kau jadikan pria pincang ini bertengkar dengan akalnya. Menyelam dalam askara-askara epik yang akhirnya mempertanyakan apa itu etik.

Lelucon demi lelucon kau akurkan dengan keseriusan. Memilih untuk menjadi yang terlain tapi nyatanya tetap pada yang yakin.

Aku tau kau memang gila. Tapi di balik gilamu ada makna kecil yang ingin kau hadirkan. Lahir lewat zarathustra dan mati pada tafsiran pembaca.

Katamu mewakili banyak makna. Hidup mewakili mati, paham mewakili bingung, baik mewakili buruk, benar mewakili salah. Semua makna menjadi DPR dalam sidang-sidang akal yang penuh dengan atribut penangkal.

Sekali lagi terimakasih atas kekeliruan dan kegilaan. Keduanya saling melebur dalam perulangan. Karena ku tau, kebiasaan yang dilapis oleh kejahatan kecil akan menutup pintu kebiasaan atas kejahatan besar yang centil.

MUH FIRMAN RUSYAID (Mahasiswa Jurusan Peradilan Agama UIN Alauddin Makassar, Ketua SIMPOSIUM Sulawesi Selatan, Anggota di Taman Baca serta kader HMI Komisariat Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya)

Editor: ANDI MUH RIDHA R



0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top