redaksiaklamasi.org - Bukanberarti anakku harus menikah dengan cara yang sama 
Dan apakah kita ini Nyata ?
Ataukah kita bingung ?

Apaka kita lupa bagaimana rasanya memiliki perasaan ?
Maksudku dari hari kehari hatiku semakin dingin 
Rasa jiwa ini seakan hilang melihat saudara kita teraniaya
Melukis gambar dunia yang sempurna tapi tidak sesuai kenyataan

Hanya penyamaran dari kebohongan-kebohongan yang ditutupi
Bahwa kebanyakan anak meninggal dunia

Ketika anak perempuan menangis berteriak berkata "Aku masih hidup... Aku masih hidup... Aku tidak percaya aku bernapas"

Berharap dalam hati.. hidup ini akan berjalan manis tapi nyatanya terasa pahit
Melihat tayangan orang-orang berteriak
Aku segera beranjak dan berhenti melihatnya.
Menutup layar. Ingin aku tidur nyenyak malam ini.

Bagaimana aku dapat makan ketika aku melihat yang lain berdarah
Bagaimana aku dapat menghangatkan diri ketika yang merasa kedinginan

Dan aku mendengan suara teriakan sekali lagi
Menahan nafas menutup mataku.. berpura-pura bodoh, tuli dan buta.
Tapi aku berharap mereka tidak mati

Aku sadar diamnya kita adalah kejahatan
Kita hanya duduk dan menyalahkan Tuhan atas masalah setan ini

Ooh Tuhan... Yang maha kuasa tolong kembalikan keadaan ini menjadi damai
Nyatanya Tuhan memberikan kita kemampuan untuk menyelamatkan orang-orang ini

Tapi apakah kita benar-benar manusia ?
Dan apakah kita benar-benar adil ?
Dan semua itu baik-baik saja selama itu tidak terjadi pada dirimu

Kita melihat video youtube menayangkan berita kematian setiap hari
Dan kita duduk dirumah merasa sangat bingung

Apa yang harus dilakukan? kita diam dalam putus asa
Melihat anak-anak berjuang mencari udara
Berharap pada Tuhan. Mencari dimana Tuhan. dan Tuhan ada disana.

Tapi KAMU? KAMU dimana?
Tuhan membiarkanmu melihat mereka untuk menguji apakah kamu peduli
Tuhan memberikan kamu makanan yang tidak kamu minta  untuk menguji 
Apakah kamu akan berbagi ?

Tapi kamu hanya menyimpannya dipagi dan malam hari
Menjalani hidup seakan dalam mimpi dan berharap sesuai mimpi

Tapi arti hidup ini ?
Terlepas dari hiburan dan permainan masa lalu. KEBAHAGIAAN menjadi tujuan
Mengalihkan tujuan kita sebenarnya, yang selalu kita pikirkan akan kita bawa kealam kubur

Menikmati hidup sebagai petualangan yang memberikan apa yang kamu butuhkan yang hanya sesaat tetapi tidak dibawa selamanya

Dan benih yang kita tanam hari ini
Dari perjuangan yang kita lakukan kedepan dan amal yang kamu berikan
Apa yang telah kamu siapkan ?
Untuk hari ketika kita berdiri gemetar ketakutan diatas lutut kita
Bayi lahir dan yang tua meninggal dunia... kita akan kembali kepadanya

Yaa Allah, aku mencari teriakan kedamaian dari gadis yang kami hiraukan
Dari ummat yang telah meninggalkanku, meskipun aku sepanjang waktu memanggil
Dari puing-puing yang aku teriakkan dan aku berteriak

Yaa Allah, aku mencari keadilan dari kekayaan
Yang mereka simpan dari iman yang terlantar kelaparan dan miskin
Yang tidur dalam keadaan kenyang 
Ketika kita tidak menghiraukan yang kelaparan

Yaa Allah, Kau adalah saksiku
Aku tidak tahan lagi. Aku kedinginan. Aku tak berpakaian. Ku tidur telanjang diatas lantai

Yaa Allah,  aku mencari keadilan dari semua penderitaan ini
Apakah aku ini berarti dari kesenangan yang kamu beli ?
Dan uang yang kamu belanjakan di Mall ?
Selama kamu masih bernafas. Dan tahu bahwa masih ada yang membutuhkan

Aku mohon kepadamu berbagilah
Jika sudah maka lebihkanlah
Semua itu bukan untuk menyelamatkan mereka
Tapi menyelamatkan hidupmu

Maka berbagilah.

Penulis: Roofi Jabbar (Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar dan Sekertaris Umum HMI Komisariat Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya Periode 2016-2017)

Editor: Muh Taqwin Tahir




0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top