Kamis, 9 Februari
2017 21:29
Reporter : Randy Ferdi Firdaus
(Foto: Chappy Hakim dan
Mukhtar Tompo. Dok. ©2017 Merdeka.com)
|
redaksiaklamasi.org
– Dilansir Merdeka.com,
Anggota
DPR dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Akbar Faizal geram dengan insiden
yang terjadi saat rapat dengar pendapat antara Komisi VII dengan Presiden
Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim. Akbar menilai, perilaku Chappy
membentak anggota DPR dari Fraksi Hanura Mukhtar Tompo tidak beretika.
"Dengan
ini saya menyatakan protes keras. Perilaku barbar Presir Freeport ini sekaligus
pernghinaan besar kepada Indonesia" tegas Akbar Faizal melalui pesan
tertulisnya yang diterima merdeka.com, Kamis (9/2).
Akbar
meminta Chappy Hakim segera minta maaf. Tidak hanya itu, dia juga meminta
manajemen pusat Freeport Internasional meminta maaf kepada Mukhtar Tompo secara
pribadi dan kepada DPR secara institusi, serta kepada pemerintah Indonesia.
Tidak
cukup sampai di situ, Akbar meminta Freeport memecat Chappy Hakim atas
perilakunya terhadap anggota DPR. "Meminta manajemen atau kantor pusat
Freeport Internasional untuk memberhentikan saudara Chappy Hakim sebagai
Presdir PT Freeport Indonesia," ujar Akbar.
Akbar
juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menghentikan sementara seluruh
perjanjian dan kesepakatan dengan Freeport hingga batas waktu yang belum
ditentukan. Menurutnya, sikap keras ini perlu untuk menegakkan kehormatan
Indonesia. Sebab, Mukhtar Tompo adalah anggota DPR yang mendapat mandat resmi
berdasarkan konstitusi sebagai wakil rakyat.
Untuk
diketahui, Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi VII Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dengan 12 Perusahaan Tambang yang salah satunya PT Freeport
Indonesia berlangsung panas. Saat RDPU memasuki sesi akhir, Presiden Direktur
PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim marah ke Anggota Komisi VII DPR Mukhtar
Tompo.
Mukhtar
bercerita awalnya meminta sikap konsisten dari PT Freeport Indonesia terkait
pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.
"Konsisten
yang saya maksud internal Freeport sendiri, atau Freeport dengan lembaga lain
yang menjadi mitra dalam membangun smelter. Selama ini lain jawaban Gresik,
lain jawaban Freeport," kata Mukhtar di Gedung DPR, Jakarta,
Kamis (9/2).
Usai
melontarkan pernyataan tersebut, Politikus Hanura itu langsung menghampiri
Chappy Hakim untuk bersalaman saat rapat telah dinyatakan ditutup. Namun, saat
sudah mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Chappy Hakim, Mukhtar mengaku
mantan Kasau tersebut menolak untuk bersalaman dengan dirinya.
"Dia
(Chappy Hakim) sensi. Di tepis tangan, dia tunjuk dada, baju saya kena,"
ucapnya.
Dia
mengaku, Chappy Hakim naik pitam atas pernyataannya itu. "Kau jangan
macam-macam? Mana? Mana, kata kalian, tidak konsisten? Saya konsisten. Mana
(tidak konsisten)?" kata Mukhtar menirukan pernyataan Chappy Hakim yang
sembari marah-marah. [noe]
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar