REDAKSI AKLAMASI: Februari 2017

PERADABAN UTOPIS

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaZKhWZIwyFD4vsw7oJss6tOyYTUaTFcwrxf9UJUjK1UUKqmtKkaRDjLa8xggtIF62IzoTEzpdCONy_nZsoRl4a05x5_qnJgPsd185E6QN327jrViYxcr74w2pSttvVDQUChq8OYBmYJHA/s1600/pH7TJv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaZKhWZIwyFD4vsw7oJss6tOyYTUaTFcwrxf9UJUjK1UUKqmtKkaRDjLa8xggtIF62IzoTEzpdCONy_nZsoRl4a05x5_qnJgPsd185E6QN327jrViYxcr74w2pSttvVDQUChq8OYBmYJHA/s400/pH7TJv.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">redaksiaklamasi.org</span></i></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> - Sebuah perjalanan yang panjang bagi
manusia untuk memproyeksikan perkembangan-perkembangan kehidupan. Hingga dimuat
dalam berbagai literasi tentang sejarah- sejarah kehidupan manusia. Walau dalam
analisisnya antara Agama dan sains memiliki perbedaan. Namun disatu sisi,
secara universal alam telah menempatkan manusia dibawah pemerintahan dua tuan
yang berdaulat yaitu rasa sakit dan kesenangan. Hanya kepada merekalah kita
menujukan apa yang akan kita lakukan.</span>

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sebuah tindakan dianggap benar dalam
proporsinya karena cenderung meningkatkan kebahagiaan, dan dianggap salah
karena menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan.”</span></i></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pernyataan
tersebut, dijadikan sebagai barometer bagi kebanyakan orang. Hingga yang
menjadi realitasnya adalah ego cenderung berada pada titik puncak. Memilih
bahagia diatas derita orang lain sebagai bukti bahwa keberhakan ego. Hal ini
tidak dapat dilepaskan walau pada prinsipnya kita selalu menunjukkan
sikap-sikap yang menutupi perilaku bahagia diatas derita. Karena teori
toleransi hanya sekedar teori belaka seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“saya tidak setuju dengan apa yang anda katakan tetapi saya akan
membela sampai mati hak anda untuk mengatakannya”. </i>Walau pada hakikatnya
keberagaman manusia membuat toleransi lebih dari sekedar kebajikan, hal itulah
yang membuat toleransi menjadi sebuah persyaratan hidup untuk satu sama lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Walau
hal tersebut telah kita ketahui secara fitrah. Kerana sesungguhnya tidak ada
seorangpun yang mampu memungkiri perbuatan yang telah ia lakukan adalah benar
atau salah. Tapi tetap saja kita melakukan perbuatan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Harapan
menciptakan tatanan kehidupan yang ideal tak pernah terhenti. Sejak manusia
pertama bagi ummat beragama juga sejak munculnya teori evolusi dari sains
dimana manusia masih hidup dalam keterbatasannya. Kita selalu mendambakan
kehidupan ideal tersebut. Yang menjadi masalah adalah bentuk ideal yang seperti
apa yang mampu menngakomodir semua karakteristik manusia?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seorang
negarawan Inggris <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sir Thomas More</i>,
diawal karyanya yang berjudul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Utopia”</i>,
yang ditulis dalam bahasa latin dan dipublikasikan pada 1561, More memasukkan
satu ayat pembukaan yang singkat yang menjelaskan bahwa tatanan kehidupan ideal
yang dia gambarkan, yang disebut Utopia (tidak ada tempat), mungkin juga
menjamin nama Eutopia (tempat yang baik). Dimana pulau imajiner More adalah
suatu surga yang humanis, suatu masyarakat proto-komunis dimana segala sesuatu
yang dilaksanakan secara bersama-sama dan laki-laki juga perempuan hidup
bersama secara harmonis dan sederajat. Intoleransi agama telah dibuang dan
pendidikan disediakan oleh negara. Dan emas tidak lagi bernilai dan digunakan
hanya untuk membuat pot-pot ruangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan
kini kebanyakan filsuf juga menawarkan gagasan-gagasannya melalui roman utopis
seperti yang dilakukan oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Thomas More</i>.
Hingga menimbulkan konklusi yang sifatnya sementara yaitu kehidupan yang saya
inginkan juga anda inginkan ataukah kita inginkan hanya berada pada tataran ide
saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Banyak
dari kita yang mencoba menjelaskan tentang gagasan-gagasan kehidupan. Dan lebih
banyak lagi yang mencoba mengaburkan gagasan-gagasan itu. Seperti apa yang
terdapat pada perselisihan kaum realisme dan kaum pasifisme. Dimana kaum realis
skeptis lebih mementingkan seluruh proyek penerapan konsep-konsep etis untuk
perang karena bagi mereka, pengaruh internasional, keamanan nasional dan
kepentingan pribadi merupakan keprihatinan utama. Sebaliknya, kaum pasifis
dengan telaten yakin bahwa moralitas harus memegang kekuasaan dalam urusan-urusan
internasional karena dalam pandangan kaum pasifis menganggap aksi militer tidak
pernah menjadi solusi yang tepat.  </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Homo homini lupus </span></i></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(manusia adalah
serigala bagi manusia lainnya) ungkapan Plautus pada 945 Masehi silam. Dan yang
terjadi memang sama seperti yang diungkapakan Plautus, suara yang paling gigih
mengaung melalui sejarah manusia adalah tabuhan genderang perang. Baik perang
suku, perang agama, perang sipil, perang dinasti, perang nasional, perang
revolusi, perang kolonial, perang penaklukan dan pembebasan, <b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Serta perang untuk mencegah dan mengakhiri
sebuah perang</i></b>. Berbagai perang ini mengikuti satu sama lain dalam
rantai pengulangan yang kompulsif sejauh manusia dapat mengingat masa lalunya.
Dan ada banyak alasan untuk yakin bahwa rantai itu akan semakin panjang dimasa
mendatang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
refleksi peradaban seperti ini, kita seakan ingin mencari surga dalam ketakutan-ketakutan yang ada difikiran, hingga yang terlihat hanyalah kebodohan semata.
Namun satu hal yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran adalah tanpa utopia-utopia dari periode-periode yang lalu, manusia akan tetap tinggal didalam gua-gua, miskin dan telanjang. Dari mimpi-mimpi yang sangat banyak mucul
realitas-realitas yang menguntungkan. Dan bisa dikatakan Utopia adalah
prinsip dari segala kemajuan juga upaya menuju masa depan yang lebih baik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“E Pluribus Unum (dari banyak menjadi satu)”</span></i></b><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penulis: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Roofi Jabbar<span style="mso-spacerun: yes;">  </span></b>(Mahasiswa Ilmu
Hukum UIN Alauddin Makassar dan Sekertaris Umum HMI Komisariat Syariah dan
Hukum UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya)</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Editor: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Fahrul Fahreza</b></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">       </span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

PERADABAN UTOPIS

redaksiaklamasi.org - Sebuah perjalanan yang panjang bagi manusia untuk memproyeksikan perkembangan-perkembangan kehidupan. Hingga dimu...

Baca selengkapnya »

17.58

Perubahan Sosial atau Kecanduan Pujian

<br />

<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif";">redaksiaklamasi.org</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , "serif";"> - Ketika banyak terlihat baik disosial media
maupun secara Konsepsi Primer terlihat banyak pemuda dan lain-lain, perubahan
yang entah karena sosial atau karna candu <span class="textexposedshow">pujian?</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Bicara perubahan sosial itu sah
sebagai visi dari setiap otonomi manusia maupun sebuah negara untuk sebagai
aktualitas ideologi terlepas darimana kontruksi pengetahuannya. Sebab ideologi
telah meniscahyakan sebuah sebuah Pandangan Dunia<br />
sesorang.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Perguruan tinggi dengan visi
sosial yang berbasis masyarakat dan bermodalkan paham empirisme yang Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian. Basis pengetahuan secara gamblang disebut bahwa
perguruan tinggi sebagai bukti legitimasi daripada pengetahuan yang dibicarakan
dalam bentuk pendidikan sebagai bukti legalitas ijazah adalah sebuah syarat
mutlak gerakan sosial. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Namun, coba kita lihat historis
tapi bukan untuk memperpanjang konflik masa lalu tapi hanya pengingatan kembali
seperti kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">PLATO</i>. Pengerak revolusi
yang hanya berbasis tradisi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">GHANDI</i>
misalnya, secara legalitas seperti disebut diatas tidak bisa dijadikan
kemutlakan sebuah gerakan sosial.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Mengunakan Doktrin kemungkinan
eksistensi (pujian) yang coba digunakan oleh teman-teman sebagian bergelut di
organisasi maupun yang terbentuk secara <br />
kesarjanaan. Bahwa sebagai nilai dari sebuah perjalanan terjung kemasyarakat
yang mungkin hanya karena bentuk pengukuhan kampusnya ataupun mahasiswa karena hasil
Rapat Kerja organisasinya. Sebuah tanggung jawab kekuasaan yang entah darimana
kontruksi konsepnya sehingga begitu kukuh bersosial sementara perjalanannya
mungkin baru pertama.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJZ_pQLgOea91xHqBKhUraDUqi5larWywA22toWmSuZ2W5hw9iDrYPcKA8z-GPoo2_rzp8rJtDycfsu1m-rwp1ifF4tMi7i_DVoZRWD_q0QokTI6keVsaCZR0MREGhiW-y_DVyymbeW5y-/s1600/16806678_1857953044480272_5627390134197394611_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJZ_pQLgOea91xHqBKhUraDUqi5larWywA22toWmSuZ2W5hw9iDrYPcKA8z-GPoo2_rzp8rJtDycfsu1m-rwp1ifF4tMi7i_DVoZRWD_q0QokTI6keVsaCZR0MREGhiW-y_DVyymbeW5y-/s400/16806678_1857953044480272_5627390134197394611_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Ada dua kemungkinan yang coba
saya gunakan sebagai penilaian konsep sekunder Rasio saya. Pertaman Rapat Kerja
yang dibentuk dalam suatu organisasi adalah sebuah tanggung jawab sebagai
eksistensi tersebut agar organisasi kemungkinanya bahwa mereka bersosial bukan
karena masyarakat tapi karna eksistensi diri dan organisasi tersebut. Namun apa
tujuan dari semua itu?</span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif";">Kemungkinan kedua sosial media
dijadikan sebagai panggung kontestasi seperti pendekatan kedua eksistansi kedua
tadi seperti tulisan kami sebelum yang berjudul “Ketergantungan Eksistensi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">SOSIAL MEDIA</i>”. Saya menarik sebuah nilai
dari konsep dan Doktrin (penilaian) sesuai dengan apa yang mereka nampakan
bahwa Materilsme seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kant</i>. Berkodok
realisme sosialis sebenarnya CANDU PUJIAN mengejar<br />
kontestasi sebuah politik berbasis kekuasaan dan elitis kalau Ibnu Arabi
membahasakannya ialah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Manusia yang
kehilangan atribut Kemanusiaanya Insan Hewani.</span><br />
<br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif";">KASRUM HARDIN</span></i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif";">
(Mahasiswa Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan UIN Alauddin Makassar dan
Kader HMI Komisariat Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya)</span></i><br />
<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif";">Editor:
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Andi Muh Ridha R</b></span></i><span style="font-family: "georgia" , "serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

Perubahan Sosial atau Kecanduan Pujian

KASRUM HARDIN, Dok. Fb redaksiaklamasi.org - Ketika banyak terlihat baik disosial media maupun secara Konsepsi Primer terlihat ...

Baca selengkapnya »

22.52

MAHASISWA TIDUR

<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_9">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK1pa3YWXjYmySAePzeYNSSioYTGskc8hdSZ_9z0Wk-UdFZhQnJyNOch2kIU-F2GShKTr1Qi2mw-Ro1juvoPdBfikzpDEnzjVoL31vnUvmh8zhi86-yBVSxtgFMgtP0F5agJHLA9A_NpMD/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK1pa3YWXjYmySAePzeYNSSioYTGskc8hdSZ_9z0Wk-UdFZhQnJyNOch2kIU-F2GShKTr1Qi2mw-Ro1juvoPdBfikzpDEnzjVoL31vnUvmh8zhi86-yBVSxtgFMgtP0F5agJHLA9A_NpMD/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> <i><b>redaksiaklamasi.org</b></i> - Sekarang ini mahasiswa hanya bisa diam.<br /> Belajar yang giat agar lulus tepat pada waktunya.<br /> Mendapatkan kerja dan berumah tangga sama seperti impiannya.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tak ada lagi kritik<br /> Tak ada lagi demonstrasi.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kini semua tenang, semua jalanan lengang.<br /> Sekarang mahasiswa banyak tertidur. </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dari realita yang tergambar penuh derita.<br /> Dari kenyataan yang seharusnya mereka ubah dengan usaha. </span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Q_-KWaRQJto8XuGrBAOPemTiFYJx_KsIZK4Q_UDjvvWOgXGFUqaim3uugU15zeyvbFQMeBhNuObUDqTWDSGN8D3iaiqBXihtM9WSUWFGPo1Wq66hzpnYotF1Fxj3SA3xQIgXtsUYfDNv/s1600/fffffff.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Q_-KWaRQJto8XuGrBAOPemTiFYJx_KsIZK4Q_UDjvvWOgXGFUqaim3uugU15zeyvbFQMeBhNuObUDqTWDSGN8D3iaiqBXihtM9WSUWFGPo1Wq66hzpnYotF1Fxj3SA3xQIgXtsUYfDNv/s400/fffffff.jpeg" width="398" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tak ada lagi mahasiswa bertengkar dengan aparat.<br /> Tak ada lagi mahasiswa keluar ke jalan mengenakan almameternya.<br /> Tak ada lagi teriakan dan kepalan penuh amarah.<br /> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Kini semua pemimpin bisa tidur nyenyak.<br /> Tak perlu memikirkan lagi nasib bangsanya.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Karena mahasiswa, toh, telah mereka tidurkan.<br /> Dalam tumpukan tugas, lembaran uang proyek,<br /> dan kegiatan yang diciptakan berlandaskan hura-hura.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tertidurlah nasib bangsaku, tidurlah mahasiswa.<br /> Bermimpilah yang tinggi dengan penuh khidmat.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Karena setelah kamu bangun nanti.<br /> Kamu akan menemui bangsa ini makan dengan derita berlauk duka.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><i><b>DARWIS REWA LABBAKKANG</b></i></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><i>Editor:<b> Nur Aisyah Ramadhani </b></i></span></span></div>

MAHASISWA TIDUR

redaksiaklamasi.org - Sekarang ini mahasiswa hanya bisa diam. Belajar yang giat agar lulus tepat pada waktunya. Mendapatkan kerja da...

Baca selengkapnya »

01.02

WRITTER - PRENEURSHIP

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipUOgDxSWN1Acu68uuAmYlywdVVUJwGeeB5_RsxCilVPUqp3Z9aiuXN_6h7TVMUdx8MXorXe6wknN5UpsMQ8MfD82iggNP9d7r0x_I2ETOutzR-JJ_JPuLCo-0MTVwfBUkJq-CRTQ4ysq-/s1600/16903337_1297654110316675_3550173705053540986_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipUOgDxSWN1Acu68uuAmYlywdVVUJwGeeB5_RsxCilVPUqp3Z9aiuXN_6h7TVMUdx8MXorXe6wknN5UpsMQ8MfD82iggNP9d7r0x_I2ETOutzR-JJ_JPuLCo-0MTVwfBUkJq-CRTQ4ysq-/s400/16903337_1297654110316675_3550173705053540986_o.jpg" width="283" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">redaksiaklamasi.org</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> – WRITTER -
PRENEURSHIP </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bismillahirrahmanirrahim.<br />
Assalamu Alaikum Wr.Wb.<br />
<br />
Salam Literasi!<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Menulis adalah cara agar kita abadi”</span></i></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-Pramoedya Ananta Toer-</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kira-kira kurang
lebih begitulah yang Pramoedya katakana kepada kami melaui tulisan-tulisannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Senada dengan itu, dalam
rangka menumbuhkan bakat menulis, pada kesempatan kali ini <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Baris Kata Indonesia</i></b>
bekerja sama dengan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Forum Silaturahmi Mahasiswa Alumni DDI Mangkoso ( FOSMADIM )</i></b> mengadakan
lomba menulis dengan tujuan memajukam literasi indie Makassar. <br />
<br />
Lomba dibagi dalam tiga kategori yaitu : Puisi, Cerpen dan Essai dengan Sub Tema
: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">“History,
Problematika Cinta dan Sosial Humanis.</i></b>” Yang akan langsung dinilai oleh
Dewan Juri : <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">M. Aan Mansyur.<br />
</i></b><br />
Jangan sampai ketinggalan yah, karena 10 tulisan terbaik dari masing-masing
kategori akan dibukukan oleh penerbit Baris Kata Indonesia dan akan mendapatkan
pelatihan kepenulisan gratis.<br />
<br />
Adapun Persyaratan dan Lainnya bisa di Cek Pada Brosur yang tertera dan mari
berpartisipasi memajukan literasi Indonesia! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Link pendaftaran : <a href="https://goo.gl/forms/Kah1w7Nlq1PTQj1r1" target="_blank"><span style="color: blue;">https://goo.gl/forms/Kah1w7Nlq1PTQj1r1</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wallahulmustaan
Walihittiqlan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wassalamualaikum Wr
Wb</span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><i>Reported: <b>Andi Haerur Rijal</b> </i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

WRITTER - PRENEURSHIP

redaksiaklamasi.org – WRITTER - PRENEURSHIP Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu Alaikum Wr.Wb. Salam Literasi! “Menulis ...

Baca selengkapnya »

00.23

KHOMEINI SANG INSPIRATOR DAN PENGGERAK SEJARAH

<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Z8iZb5UMH5nwnGzGpJfrDi13uxBOD_tZaIULdqN4GNDhs-H5DJmiZgT47Or77SZ1Y-_dp7detjxXw9mkA0x94nsqFfXH6GzYFkCPG2jbBenPz6HznrhmizT9QmlQFea24njZNliXEtv0/s1600/khomaiin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="325" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Z8iZb5UMH5nwnGzGpJfrDi13uxBOD_tZaIULdqN4GNDhs-H5DJmiZgT47Or77SZ1Y-_dp7detjxXw9mkA0x94nsqFfXH6GzYFkCPG2jbBenPz6HznrhmizT9QmlQFea24njZNliXEtv0/s400/khomaiin.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="font-size: xx-small;"><b><i>Ayatullah Ruhollah Musavi Khomeini, Dok Int</i></b></span></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">redaksiaklamasi.org</i></b>
- Kala itu, yang kelak akan menjadi momentum besar bagi sejarah Iran, pesawat
carter Air France 747 terbang berputar tiga kali di atas Pegunungan Elburz
sebelum akhirnya mendarat di Bandara Mehrabad, Teheran, pada suatu pagi awal
Februari 1979. <br />
<br />
Saat itu, angin dingin berembus kencang dan pintu pesawat pun terbuka.<br />
<br />
Segera, saat itu, seorang laki-laki tua, dengan turban hitam melilit di
kepalanya, melangkah tenang dan penuh percaya diri menuruni tangga pesawat.
Setelah 15 tahun diasingkan di Najaf, Irak, dan Neauphle-le-Château, desa kecil
di pinggiran Kota Paris, Prancis, itulah pertama kalinya ia menginjakkan kaki
di tanah kelahirannya –dan kedatangannya ke negeri kelahirannya ini kemudian
merubah sejarah Iran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-YO_7yXizo-hRp7YJzotfmB-c54G09HoD8wSWZF6YsMc03UsS7DKrMcSrwwvjaBv5BQiDfdavSyIPEnQaMudIkKhPEgna1r3Imcnd0hxdbFtXufv0qCtI0EOCP3pCMpcZL9BUnHZiDMkf/s1600/ggg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-YO_7yXizo-hRp7YJzotfmB-c54G09HoD8wSWZF6YsMc03UsS7DKrMcSrwwvjaBv5BQiDfdavSyIPEnQaMudIkKhPEgna1r3Imcnd0hxdbFtXufv0qCtI0EOCP3pCMpcZL9BUnHZiDMkf/s400/ggg.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Dia-lah Ayatullah Ruhollah Musavi Khomeini musuh bebuyutannya Amerika dan
Israel.<br />
<br />
Dari Bandara Mehrabad itu, Khomeini pun langsung berziarah ke pemakaman
Behesht-e Zahra. Para pendukungnya berkerumun tak ubahnya semut di sepanjang
jalan. Saat itulah ia berpidato: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Shah
Mohammad Reza Pahlavi, si setan pengkhianat, sudah pergi. Dia melarikan diri
dan menjarah semuanya.... Dia telah menghancurkan negara ini dan mengirim
korban-korbannya ke kuburan,”</i> seperti dikutip <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">BBC</i></b>. <br />
<br />
Kepulangannya telah merubah Iran yang dipimpin penguasa yang mempraktekkan monarkhi
menjadi Republik Islam demokrasi yang hukum dan falsafahnya diambil dari
khazanah Islam, dan Khomeini sebagai pemimpin tertingginya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOYfk_ZBt0FjRO318UBWN5vLoeZQMeulzP30LHGK2YKlZYiGhtBq8ii1_snbFfQyJOuzmIREG8NVroCqLR-WUg9gKGERYpO5uC2I96izlsmDILg5AGE2-h3tdi93nc5BYr5EPO3gRf5lba/s1600/ddd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOYfk_ZBt0FjRO318UBWN5vLoeZQMeulzP30LHGK2YKlZYiGhtBq8ii1_snbFfQyJOuzmIREG8NVroCqLR-WUg9gKGERYpO5uC2I96izlsmDILg5AGE2-h3tdi93nc5BYr5EPO3gRf5lba/s320/ddd.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Bertahun-tahun sebelumnya, kala Inggris mundur dari kawasan Teluk dan Terusan
Suez pada 1971, Shah Iran Mohammad Reza Shah Pahlevi mengangkat dirinya sendiri
menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Pengawal Kawasan Teluk”.</i>
Bermodal duit berlimpah dari hasil minyak bumi, Shah Iran menggenjot industri
negaranya. Dia menyebut Iran sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Jepang
di Timur Tengah”. <br />
</i><br />
Sayangnya, Shah Reza Pahlevi juga membebaskan Israel dan Amerika mengeruk
kekayaan Iran di saat rakyat Iran banyak yang miskin. <br />
<br />
Karena keadaan politik di era rezim monarkhi Shah Reza Pahlevi yang membiarkan
dirinya menjadi boneka Israel dan Amerika itulah ada kebencian tersembunyi di
hati rakyat Iran, dan Khomeini berhasil memantiknya menjadi gerakan perlawanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">SULAIMAN DJAYA</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Editor: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nur Aisyah Ramadhani</b></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

KHOMEINI SANG INSPIRATOR DAN PENGGERAK SEJARAH

Ayatullah Ruhollah Musavi Khomeini, Dok Int redaksiaklamasi.org - Kala itu, yang kelak akan menjadi momentum besar bagi sejarah ...

Baca selengkapnya »

17.47

Jadi Manusia Tidak Enak

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi53g5e9iYaBskNKNv3dv7OiJVVZk0uu4p_3uAPpksxR7eBi_fFonV_D18zZxAy2FDnfhkcuSkIbrMPHLTlSjGsJTbQ0ufkeRmYlAFGMTXQdAN9isv8kfHFAxx9lmKS49FVgHXViLWupDiM/s1600/1+EzlF22incOM_2zyKQExAnQ.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="392" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi53g5e9iYaBskNKNv3dv7OiJVVZk0uu4p_3uAPpksxR7eBi_fFonV_D18zZxAy2FDnfhkcuSkIbrMPHLTlSjGsJTbQ0ufkeRmYlAFGMTXQdAN9isv8kfHFAxx9lmKS49FVgHXViLWupDiM/s400/1+EzlF22incOM_2zyKQExAnQ.jpeg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">redaksiaklamasi.org</span></i></b><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> - Lagi dan lagi,
malam menghayal hingga datangnya pagi. Merenung pada ukiran langit yang belum
jelas kapan akan bangkit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tanganku
seakan menggenggam sesuatu, sesuatu yang ditemukan dari gerumunan eja hingga
menyatu pada tanda-tanda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Apakah
ini yang disebut tanggung jawab?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Menggantung harapan demi menciptakan perubahan, atau munafik atas jurang
penghargaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sulit
demi sulit menjadi tanda tanya berparas lugu, atas apa yang disebut kolot dan
kaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sumpah
aku bingung.<br />
Bingung tentang kalimat adil<br />
Bingung tentang sesuatu yang kerdil<br />
Bingung tentang dunia yang sedang hamil<br />
Semua menjadi bingung dan tak ada hasil</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bagaimana
bila langkah yang ku pinang tak mengubah<br />
Hanya melekat tingkah gegaba<br />
Dengan goresan yang tak seberapa<br />
Hingga akhirnya tak mengubah apa-apa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Janganlah
mengikutiku,<br />
Jejak yang ku buat munafik<br />
Jalan yang ku lewati mencekik<br />
Dengan bayangan langkah yang mistik<br />
Dan semua itu tidak asik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mungkin
aku hanya bisa berharap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Berharap bahwa semua yang ku lakukan semata-mata dongeng pencarian, mencari
atas apa yang belum diberi nama dan apa yang belum diberi tanda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">MUH FIRMAN RUSYAID</span></i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> (Mahasiswa Jurusan Peradilan Agama UIN Alauddin Makassar,
Ketua SIMPOSIUM Sulawesi Selatan, Anggota di Taman Baca serta kader HMI
Komisariat Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya)</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "georgia" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Editor: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Andi Muh Satriansyah</b></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>

Jadi Manusia Tidak Enak

redaksiaklamasi.org - Lagi dan lagi, malam menghayal hingga datangnya pagi. Merenung pada ukiran langit yang belum jelas kapan aka...

Baca selengkapnya »

02.17

PERADABAN UTOPIS

Perubahan Sosial atau Kecanduan Pujian

MAHASISWA TIDUR

WRITTER - PRENEURSHIP

KHOMEINI SANG INSPIRATOR DAN PENGGERAK SEJARAH

Jadi Manusia Tidak Enak

Topik Populer

Arsip Blog