Halal bihalal yang dihadiri puluhan santri, alumni dan orantua santri ini juga menghadirkan Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Faried Wajedy, MA.
Dalam tausiyahnya, Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Faried Wajedy, MA menegaskan jika halal bi halal itu tidak sangat penting dan perlu dilakukan dalam mempererat ukhuwah islamiah.
“Inti halal bihalal itu adalah menghalalkan segala kekeliruan, kehilafan dan kesalahan untuk saling memaafkan bila sesama kaum muslimin pernah ada saling ketidak cocokan dan mempererat ukhuwah islamiah kita,” jelas Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Prof. Dr. AG. KH. Muhammad Faried Wajedy, MA.Baca Juga
- FILSAFAT SEJARAH MURTADHA MUTHAHHARI
- Akbar. HS Mapparenta: Perlunya Demokrasi dengan Gerakan Dakwah di Jeneponto
- PUISI: Tapi Belajar Sama Siapa?
“Acarnya memang tahunan, sebelum libur ramadhan kami sudah rancang dari pondok, tujuan yaitu untuk silaturrahmi antar orang tua santri atupun santri itu sendiri. Supaya kita bisa tau orangtua santri satu dengan lainnya jadi dia bisa saling kenal, apalagi kksm kan mencakup santri yang berasal dari turatea” ujar Ketua Panitia.
Sementara itu, Ketua Umum KKSM, Ahmad Nurfajri mengungkapkan, halal bi halal dimaknai sebagai wujud silaturahmi di mana kegiatan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
"Alhamdulillah tahun ini kembali dilaksanakan karena KKSM masih bisa terus ada sehingga masih melaksanakan acara ini yang kemudian juga untuk mewadahi santri, alumni ataupun orangtua santri." ungkapnya.
“Agar lebih meriah dari pada acara tahun ini, Kedepannya banyak banyaklah berpartisipasi biar kalo ada acara kayak begini kami tidak susah lagi mengatur.” tegas Ketua Umum KKSM, Ahmad Nurfajri. (*)
Reporter
: AHR
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar