http://www.redaksiaklamasi.org/2017/07/liburan-dalam-pikiran.html
Ilustrasi. (redaksiaklamasi.org/Andi Muh Ridha R)

redaksiaklamasi.org - Apa kabar liburan?

Liburan bukan ruang untuk bersenang-senang, melainkan kesempatan untuk mempertanyakan nilai-nilai dan seni kehidupan.


"To travel is to dispel  the mists of fable and clear the mind of prejudice taught from babyhood, and facilitate perfecness of seeing eye to eye," (Thomas Cook)


Yah, seperti itulah ungkapan dari Thomas Cook selaku pendiri agen wisata tersohor sejak abad-19. 

Sebab jelas bahwa liburan adalah fenomena menarik untuk menjelaskan kehidupan yang bisa dibilang sempit, hal ini bisa kita sebut sebagai salah satu cara untuk melarikan diri dari impitan rutinitas dari kejamnya dunia.

Tapi bagaimana jika anggapan seorang Cook yang mengatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk mempertanyakan nilai-nilai dan seni kehidupan, bukan untuk bersenang-senang.

Sepakat bahwa hidup ini tanpa liburan pun kita ini sudah melakukan liburan, sebab liburan biasanya ditandai dengan kesenangan dan berlibur tanpa senang pun itu sama saja bukan liburan. Berbicara kesenangan itu dengan mudah bisa kita raih dimana saja, orang biasanya merasa tidak senang atau tidak adanya kenyamanan itu sebenarnya berasal dari akal pikiran. Maka dari itu jika salah menggunakan pikiran hasilnya bisa menimbulkan jebakan ambigu atau ketidakpastian dalam menjalani kehidupan.

Ketidakpastian adalah racun bagi fikiran manusia yang mampu menjadikan kita terjebak dalam kebingungan. Orang yang tidak nyaman dengan kebimbangan juga akan susah mengubah keyakinan yang terlanjur mereka pilih, meskipun mereka tahu bahwa itu salah. Sebab mereka tak ingin kembali masuk ke dalam kebimbangan. Kita mampu merasakan bawah ketidaknyamanan pada ketidakpastian bisa menjadi masalah yang luar biasa, sebut saja mimpi buruk dalam kehidupan.

Baca Juga
Hal tersebut itu semua disebabkan oleh penyakit pikiran sempit. Kita bisa membedakan atau mengatasi penyakit ini dengan cara kita sendiri. Misalnya kita mencoba lebih banyak liburan dan setelah liburan, di waktu yang berbeda kita bandingkan, gunakan waktu itu dengan banyak membaca dan membaca misalnya karya sastra "Paparan karya sastra dapat menawarkan cara bagi seseorang untuk lebih berfikiran terbuka" (Djiki).

Menurut para Ilmuwan membaca karya sastra bisa membuat seseorang memiliki cakrawala pikiran yang lebih lapang dan membantu mereka untuk menyelami dan menerima perspektif orang lain serta mampu lebih kreatif dalam mengambil sebuah keputusan. Hal tersebut lebih membuktikan bahwa kebimbangan, kebingungan, ketidakpastian ataupun semacamnya akan tergantikan oleh ketenangan tanpa kepura-puraan.

Sesungguhnya hal demikian sudah di ingatkan oleh Konfusius pada 500-SM. Ia mengatakan bahwa "Tidak peduli seberapa sibuk kamu pikir dirimu, kamu harus menemukan waktu untuk membaca atau kamu menyerahkan dirimu untuk dipilih oleh kebodohan". 

Itulah sebabnya orang-orang Yunani Kuno, apapun profesi mereka, sejak kecil membaca dan mencintai karya-karya (Homer).

Setelah kita paham bahwa orang kadang merasa tidak senang itu hanya berasal dari pikiran mereka yang terlalu kungkung dalam menghadapi kebingungan. Jelas bahwa realitas kebingungan kadang terjadi karena sempitnya cakrawala berfikir dan mengatasi hal tersebut dengan cara membuka dunia baru dengan banyak membaca.

Yah, menurut saya luangkan waktu membaca sebab membaca adalah memilih ketenangan dan melawan jenuh, kalau tidak maka selamat menikmati kehampaan dan berkawan kebodohan.

Terakhir, sebelum mengambil tindakan bertanyanlah kepada diri sendiri, jangan lupa merangkul kekuatan. Jangan menunda sebab menunda adalah membunuh diri sendiri dan jikalau pembaca sering menunda berarti ia telah membunuh akalnya.

Selamat menjelajah dunia baru, bukan lagi bertanya apa kabar liburan? tapi ciptakanlah liburan dalam akal pikiran lalu berkata apa kabar dunia baru?

Melintasi Ingatan.


Oleh : Iwan Mazkrib (Mahasiswa Peradilan Agama UIN Alauddin Makassar serta Wakil Sekertaris PPPA HMI Kom. Syarah & Hukum Cabang Gowa Raya)

Editor : Andi Muh Ridha R


0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top