http://www.redaksiaklamasi.org/2017/07/lembaga-pers-mahasiswa-islam-lapmi.html
LEMBAGA PERS MAHASISWA ISLAM (LAPMI)


redaksiaklamasi.org - Lapmi yang merupakan sebuah lembaga sayap dari organisasi kemahasiswaan yakni, Himpunan mahasiswa Islam (HmI). Organisasi yang berdiri pada tanggal 14 rabiul awal 1366 hijriah atau bertepatan dengan 5 februari 1947 masehi ini, juga turut andil dalam pembentukan sejarah pasca kemerdekaan. Berbagai peristiwa yang dihadapi indonesia setelah merdeka, seperti kembalinya para penjajah (belanda) ke indonesia setelah kekalahan jepang terhadap sekutu. Hal yang menjadikan para pemuda kembali mengobarkan semangat untuk mengusir negara penjajah dari negara yang baru merebut kemerdekaannya ini.

Terlepas dari itu, hmi juga berperan aktif dalam pembebasan dominasi kekuasaan oleh pemerintah indonesia sebagaimana pembungkaman dan kesewenang-wenangan terhadap rakyat. Sikap otoriter yang di praktikkan oleh pemerintah orde baru dalam menjalankan pemerintahan, mengakibatkan rakyat merasa kembalinya atmosfir penjajahan di negara indonesia. Penindasan yang tertuang dalam bentuk perampasan hak, diskriminasi, budaya patriarki dan demokrasi ekonomi yang tidak berjalan. Kepenguasaan sarana produksi dan pangan oleh segelintir orang, mengakibatkan pertumbuhan populasi kemiskinan juga semakin membesar.

Pemisahan tanah dari petani menjadi hal biasa bagi penguasa. Dengan menjadikan negara sebagai alat legalisasi penindasan dan sistem demokrasi liberal sebagai penguatan paham kapitalisme, yang hingga kini menggerogoti segala aspek kehidupan kita.

Sejalan dengan ketimpangan ini dan sesuai dengan apa yang tertuang dalam anggaran dasar pasal 6 dan 9 mengenai sifat independen dan perjuangan, maka kami pun hadir dalam bentuk penelitian, riset, tulisan sebagai perjuangan dalam pembebasan jeratan ketimpangan yang semakin melebar. Dengan di wadahi oleh HmI, maka lembaga sayap atau lembaga pers mahasiswa islam disingkat Lapmi hadir dalam pendiskusian melalui wacana tulisan.

Tidak hanya itu, dengan semakin nampaknya krisis pemberitaan media maenstriem di tengah-tengah kehidupan kita juga semakin membuat masyarakat jauh dari realitas sesungguhnya. Hal demikian bisa kita lihat dari tidak etisnya berbagai siaran, serta kecendrungan muatan berita terhadap aliran positivistik dan liberal. Pemburaman realitas oleh media maenstriem tidaklah terjadi begitu saja, tetapi media maenstriem hingga kini menjadi tunggangan suatu ideologi yang pro dengan ketimpangan kehidupan masyarakat. Alat yang selain menjadi tunggangan ideologi juga sebagai propaganda penguatan hegemoni kelas penguasa. Dan tak terlepas dari kehidupan di kampus kita saat ini juga.

Hal yang kini juga melatar belakangi lahirnya Lapmi sebagai media mahasiswa islam dengan bentuk media tandingan yang pro pembebasan. Selain sebagai alternatif kita dalam melakukan perlawanan, juga sebagai pemacu budaya literasi mahasiswa yang tidak hanya turun ke jalan tetapi juga mengkaryakan perlawanan kita dalam tulisan. Demi terciptanya tatanan masyarakat yang adil dan makmur, maka kami mengajak kawan-kawan dalam menyumbangkan buah pikiran berupa tulisan maupun video dokumenter yang penuh penghayatan dan keberpihakan.

Ingatlah perjuangan kita belum selesai . Setiap generasi memiliki masa, dan hari ini adalah masa kita maka dari itu korbankan jiwa militan yang juga terselip dalam masa mudamu. Bebaskan mereka sebelum terhanyut dalam kemalasan , hingga tak tahu lagi bahwa manusia memiliki kesadaran yang bebas dan merdeka. Dan ingat  ! karya yang baik adalah karya yang bermanfaat bagi orang banyak , karya yang lahir dari nurani kesadaran kita akan ketimpangan yang mereka ciptakan.

Sedikit kutipan dari pepatah italia:

"Scripta manen verba polen (semua yang tertulis akan mengabadi, dan semua yang terucap akan lalu bersama angin)". 

Yakin Usaha Sampai.
Salam!


0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top