Menurut Safruddin, Direktur PDAM
Bantaeng, tingginya biaya produksi air berdampak pada persoalan keuangan
perusahaan.
Jika tarif baru disetujui, maka
harga Rp 1.400 per kubik sekarang ini akan naik menjadi Rp 2.500.
"Ini baru rencana dan berlaku apabila sudah disetujui," katanya.
Sementara itu, Zulfahri Sultan yang merupakan Aktivis
Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (KOMANDO) SULSEL sekaligus Kader SAPMA
Pemuda Pancasila SulSel menanggapi dengan serius bahwa adalah bukti adanya masalah di lingkup PDAM
bantaeng dalam hal teknis.
“Ini adalah bukti bahwa ada masalah di lingkup pdam bantaeng dalam hal teknis,” ujar Zulfahri Sultan.
Baca Juga
- Puluhan Kader HMI Cabang Takalar Demo Pemda Takalar Tolak Tambang Pasir Laut
- F3P Salurkan Dana ke IRT Penderita Kanker Asal Samaenre Pinrang
- INFO PASAR
Zulfahri Sultan ini juga menungkapkan kiranya Direktur PDAM
Bantaeng lebih Rasional dalam merencanakan sebuah lebijakan.
“Saya pikir Direktur PDAM Bantaeng harus lebih rasionallah dalam merencanakan sebuah kebijakan kedepan maksud saya adalah jika pendistribusian air ke rumah rumah warga sudah seperti seharusnya, barulah kita berbicara persoalan kenaikan harga tarif air” ungkapnya.
Rencana yang ingin diampuh pun terkesan
lucu. Apatah lagi masalah di lingkup internal birokrasi PDAM bantaeng begitu
komplek.
Zulfahri Sultan pun melanjutkan bahwa tak hanya rencana
kenaikan tarif air saja bahkan gaji pegawai pun belum begitu jelas.
“Ini akan berdampak kepada aktifitas dan kinerja para pegawa karena Belum lagi gaji para pegawai selama bulan lalu belum terbayarkan jika bulan ini berakhir maka terhitung dua bulan gaji pokok pegawai belum di bayarkan dan di tambah dengan gaji 13 pegawai dari tahun lalu juga belum terbayarkan,” tegasnya.
Pertimbangan lainnya, kata Direktur
PDAM Bantaeng, tarif air di kota berjuluk Butta Toa ini memang belum pernah
mengalami kenaikan dalam 10 tahun terakhir.
Diketahui pula instalasi pendistribusian air kerumah rumah warga terkadang macet/mandek yang menimbukan kecurigaan warga kepada hanya kedok PDAM Bantaeng
saja untuk menutupi masalah internal yang sedang mulai akut. (*)
Laporan : Andi Afri Taqbir
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar