(FOTO: MUHAMMAD AL-MARIF A, DOK. EMAIL) |
redaksiaklamasi.org - Dalam perkembangan di era media saat
ini, kata generasi dan literasi sudah tidak asing lagi khususnya di kalangan
kaum terpelajar (mahasiswa). Generasi dan Literasi dalam pemaknaan dan
rujukannyapun selalu berkembang dan semakin meluas. dalam konteks ini saya akan
menyampaikan sedikit terkait bahasan generasi dan literasi sebagai satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Yang apabila dipisahkan maka akan membawa banyak
dampak negatif bagi Peradaban Umat dan Bangsa.
Realitas atas survei yang dilakukan Unesco, minat baca masyarakat Indonesia terendah di ASEAN. Dari 39 negara di dunia, Indonesia menempati posisi ke-38. Tidak kalah memprihatinkan, data UNDP menunjukkan posisi minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Sangat miriskan? Jika terus dibiarkan sudah bisa dipastikan peradaban akan hancur.
Betapa banyak generasi terpelajar (mahasiswa) saat ini melupakan bahkan pura-pura lupa akan tradisi intelektual seperti membaca, menulis, diskusi atau formalnya seperti yang tertuang dalam Tridarma perguruan tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Ingat ! Membaca dan menulis seharusnya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari generasi. Aktivitas generasi terpelajar (mahasiswa) banyak diprioritaskan hanya pada kegiatan hedonisme dan nongkrong tanpa adanya kejelasan output bagi umat dan bangsa. Sempat terlintas difikiran saya, jika generasi terpelajar (mahasiswa) malas membaca, diskusi, mau jadi apa bangsa Indonesia di masa depan? bagaimana keadaan umat? Sudah pasti berantakan.
Sampai tulisan ini saya sampaikan, mari merespon kebuntuan ini bung, sepertinya generasi terpelajar (mahasiswa) membutuhkan penyadaran yang sangat serius. Dan hanya satu solusi yaitu sadar literasi ! Mari bersama sama kita mulai dengan membuat rekayasa literasi sebagai upaya menuju pada suatu perubahan dan peningkatan literasi.
Terakhir, mari mulai meningkatkan kepekaan terhadap budaya literasi, seperti kata Gie "karena kita adalah generasi muda yang ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau”. Untuk kalian duhai Generasi, kita dididik bukan untuk diam ! "Membacalah agar engkau tidak lupa, dan menulislah agar engkau tidak dilupakan".
Yakin Usaha Sampai !
Realitas atas survei yang dilakukan Unesco, minat baca masyarakat Indonesia terendah di ASEAN. Dari 39 negara di dunia, Indonesia menempati posisi ke-38. Tidak kalah memprihatinkan, data UNDP menunjukkan posisi minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Sangat miriskan? Jika terus dibiarkan sudah bisa dipastikan peradaban akan hancur.
Betapa banyak generasi terpelajar (mahasiswa) saat ini melupakan bahkan pura-pura lupa akan tradisi intelektual seperti membaca, menulis, diskusi atau formalnya seperti yang tertuang dalam Tridarma perguruan tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Ingat ! Membaca dan menulis seharusnya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari generasi. Aktivitas generasi terpelajar (mahasiswa) banyak diprioritaskan hanya pada kegiatan hedonisme dan nongkrong tanpa adanya kejelasan output bagi umat dan bangsa. Sempat terlintas difikiran saya, jika generasi terpelajar (mahasiswa) malas membaca, diskusi, mau jadi apa bangsa Indonesia di masa depan? bagaimana keadaan umat? Sudah pasti berantakan.
Sampai tulisan ini saya sampaikan, mari merespon kebuntuan ini bung, sepertinya generasi terpelajar (mahasiswa) membutuhkan penyadaran yang sangat serius. Dan hanya satu solusi yaitu sadar literasi ! Mari bersama sama kita mulai dengan membuat rekayasa literasi sebagai upaya menuju pada suatu perubahan dan peningkatan literasi.
Terakhir, mari mulai meningkatkan kepekaan terhadap budaya literasi, seperti kata Gie "karena kita adalah generasi muda yang ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau”. Untuk kalian duhai Generasi, kita dididik bukan untuk diam ! "Membacalah agar engkau tidak lupa, dan menulislah agar engkau tidak dilupakan".
Yakin Usaha Sampai !
Bahagia HMI !
Panjang Umur Perjuangan !
Panjang Umur Perjuangan !
Penulis: Bung Muhammad Al-Marif A (Mahasiswa
UIN Alauddin Makassar dan Kader HMI Cabang Gowa Raya)
Editor: Andi Muh Satriansyah
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar