Antara Munafik, Rindu dan Pengetahuan

KASRUM HARDIN

redaksiaklamasi.org - Munafik adalah sebuah kata yang terkonsep namun tak sesuai realitanya ia bahkan arketipe seperti yang diucapkan oleh kakanda senior PLATO berbicara pengetahuan tapi apalah dikata ia tak mengakui alam secara otentik atau seperti senior terhadap juniornya menjadikan sang junior sebagai hamba namun tak mengakui juniornya sebagai satu otonom manusia. Iulah gambaran bagaimana Plato mendudukan pengetahuan namun sayang ia dilawan secara pengetahuan oleh muridnya Adinda Aristoteles.

Rindu adalah kejauhan yang tak berjarak dan kedekatan yang tak tersentuh . Kerinduan ingin tertasdiq namun apalah daya seperti tulisan diatas junior rindu akan seniornya namun apalah daya. Sang senior terlajur munafik dalam berkonsepsi terhadap rindu akan pengetahuan. Ini bukan apa namun apanya adalah makna dan bahkan makna rindu untuk disampaikan.

Pengetahuan adalah sebuah konsep dari presepsi indrawi manusia. Itulah gambaran sederhananya namun tak sederhana itulah pengetahuan. Banyak hal yang ingin disampaikan namun rasanya tangan tak rindu akan suara ketika sebab rasio sudah terlanjur rindu akan kemunafikan.

Sebuah pertautan antara pengetahuan dan kepentingan baik politik, ekonomi dan keserahkaan akan kekuasaan yang secara garis besar tidak berbasis masyarakat. MARX yang berjuang keras bagaimana menciptakan 'masyarakat tanpa kelas' namun apalah daya secara pengetahuan ia munafik terhadap realitas, sebab realitasnya sangat susah dalam sebuah negara atau masyarakat tidak ada sebuah kelas sehingga betul saja saya mengangap ia abstrak karna kerinduannya tidak memiliki objek penyandang.

Itulah menjadi kemungkinan yang objektif dan untuk saat ini menjadi bahan teoritis saya secara subjektif . Pada tulisan diatas bahwa kakanda senior seakan memaksakan kehendak agar pengetahuan yang terbungkus rapi dalam sebuah kemunafikan memaksakan kehendak pada sang junior agar ia jadi penjara baru dalam DOXA senior sehingga sang adinda atau junior rindu akan pengetahuan dan otonomnya.

Ini bukan sebuah skeptisme namun sebuah hipotesis kemungkinannya objektif atau sedikit meminjam kata-kata penutup dari sebagaian sinetron ''jika ada kesamaan itu kami segaja sebab minta maaf adalah kata bagi mahluk simbolik'' yang sangat bermakna.

KASRUM HARDIN

Editor: Andi Haerur Rijal