redaksikalamasi.org - Melihat suhu perpolitikan di kabupaten sinjai akhir-akhir ini mulai memanas, andaikan manusia maka saat ini dia dalam keadaan demam.

Balon bupati mulai menampakkan diri ke permukaan, setiap membuka media sosial dalam sehari, itu jarang tak di temui foto balon bupati, lengkap dengan motto dan janji-janji politiknya, baliho balon bupati memenuhi setiap pohon di pinggir jalan, tanpa pernah sadar bahwa menggunakan paku untuk menempel baliho/spanduk di pohon itu merusak.


Namun disisi lain patut di syukuri karna dalam perjalanan kita, Alhamdulillah dalam setiap pertigaan dan perapatan bahkan di pinggiran jalan selalu di sambut dengan foto dengan pose tesenyum, dapat saya simpulkan bahwa kabupaten sinjai adalah kabupaten yang ramah. Jangankan warganya, foto di setiap baliho pun itu selalu kita temui senyum manis dan janji manis.

Terlepas daripada suhu perpolitikan yang tengah memanas saat ini untuk menyambut pesta demokrasi di tahun 2018 yang dimana di beberapa kabupaten dan provinsi nantinya akan mengadakan pemilu serentak dan kabupaten sinjai adalah salah satunya. 

Semua kalangan mempersiapkan diri untuk menjadi nahkoda baru kabupaten sinjai 2018 nanti untuk 5 tahun ke depan . beberapa nama mulai popular di kalangan masyarakat, semua berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat dengan program-program unggulannya masing-masing. Katanya kalau ini begini,kalau itu begitu. Janji politik sebagai jembatan menggapai impian sejati. 

Harapan kami dari keluarga besar Kerukunan Keluarga Mahasiswa Sinjai (KKMS) UIN Alauddin Makassar, karna semua orang berhak untuk menjadi seorang pemimpin,jadi wajar-wajar saja ketika semua orang berlomba-lomba untuk memperebutkan kursi nomor satu kabupaten sinjai.


Untuk balon bupati, yang insya Allah nantinya akan terpilih sebagai bupati sinjai di tahun 2018. Kami selaku mahasiswa sinjai di perantauan, besar harapan kami agar bagaimana supaya pemerintah/bupati nantinya dapat mewujudkan impian masyarakat terpencil untuk menikmati pendidikan yang layak dan selanjutnya bahwa mahasiswa sinjai yang ada di tanah rantau itu jumlahnya tak sedikit dan sangat-sangat merindukan peranan pemerintah sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi sinjai ke depannya karna bicara persoalan mahasiswa saat ini maka kita akan berbicara persoalan sinjai ke depannya.

Kenapa kemudian pendidikan yang harus di utamakan, karena kapan pendidikan dalam sebuah daerah itu bagus maka generasi yang di hasilkan pun akan menjadi generasi yang baik dan otomatis daerah itu akan maju karna pendidikan adalah faktor utama majunya sebuah daerah dalam skala kecil dan majunya sebuah Negara dalam skala besar.

Alhamdulillah angka kemiskinan di kabupaten sinjai itu tergolong rendah,seperti apa yang di sampaikan oleh wakil gubernur Sulawesi selatan pada peringatan hari jadi sinjai yang ke 453 di halaman rumah jabatan bupati. Yang kemudian menjadi permasalahan adalah banyaknya TKI asal sinjai di Negara tetangga. 


Sebut saja Malaysia dan itu mayoritas dari daerah-daerah terpencil dari setiap kecamatan. Kebanyakan memilih menjadi TKI karna kurangnya lapangan pekerjaan yang di sediakan pemerintah, bahkan bisa di katakana tidak ada. kami harap semoga balon bupati itu kemudian berfikir untuk bagaimana agar masyarakat asli kabupaten sinjai dapat bekerja di kabupatennya sendiri.

Penulis: Muh. Aswin (Sekertaris Umum KKMS UIN Alauddin Makassar)
Editor: Andi Afri Taqbir

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top