redaksiaklamasi.org - Lailaha Illallah
Tiada Tuhan selain Allah
Tiada ada selain Allah


Lelaki itu tertengadah
Lelaki itu terpaku
Dengan satu titik pandang


Lelaki itu menjerit
Lelaki itu meraung
Melihat kampungnya diperbincangkan


Lailaha Illallah
Tiada Tuhan selain Allah
Tiada ada selain Allah


Lelaki itu lemas
Lelaki itu tak berdaya
Ketika menengok kebelakang
Ternyata kampungnya diperbincangkan


Dengan seribu titik pandangan

Pelitaku masih gelap
Dia gelap bersama dikesunyian malam


Kataku dimana, disini
Orang bilang Butta Turatea

Akan kah berulang kata ini

Jeneponto
Pabbambangangi natolo


Akankan terulang kata ini
Jeneponto


Eja tompisse nadoang
Tidaaaaak! Tidaaaaak!
Kami bukan begitu


Dengan kalimat lailaha Illallah
Jeneponto harus bangkit


Inilah mottoku yg bermodalkan daun lontar


Manna ronrongi Butta iraya
Manna turungi bosi Sinabung
Manna solongi Cera pabbundukanga


Buatku, Jeneponto ku!
Harus terus berkibar


Jenepontoku harus tetap jaya
Sampai ajal menjemput nyawaku


Lailaha Illallah
Tiada Tuhan selain Allah
Tiada ada selain Allah


Selama Bungung salapang di Batang Masih ada
Selama gantala jarang Masih segar
Selama Coto kuda masih berbau khas Turatea
Selama gadis gadis Turatea masih berselendang sutra
Maka kau tetap Jeneponto ku


Tanah yg kukenang sepanjang masa
Tanah yg tak pernah ku lupakan


Walau kini aku jauh
Jauh... Jauh... Jauh di balik gunung Bawakaraeng
Jauh di balik gunung LompoBattang


Tabe.... Tabe... Tabe...
Tabe Karaeng


Sukmaku di Butta Turatea.


Oleh: Junaedi S. Hi alias Bung JJ
Editor: Nur Aisyah Ramadhani




0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top