Sakib Machmud. (redaksiaklamasi.org/Andi Muh Ridha R)


redaksiaklamasi.org - Sebagai Kitab Allah yang terakhir, Al-Quran mempunyai beberapa fungsi khusus. Yang pertama: meneguhkan kepercayaan orang kepada Kitab-kitab sebelumnya. Secara jelas Kitab ini menyatakan Taurat, Zabur dan Injil sebagai Kitab Allah. Tentang hal ini Allah berfirman: نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ - Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya, dan menurunkan Taurat serta Injil. [QS Ali ‘Imran (3):3]. 

Dia juga menyatakan: وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا - Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. [QS Al-Isra (17):55]. Fungsi yang kedua adalah menyempurnakan keterangan dan petunjuk yang sudah dikemukakan pada Kitab-kitab sebelumnya. Ini bukan hanya karena Al-Quran turun sesudah Taurat, Zabur dan Injil, tetapi juga karena Kitab ini berlaku sepanjang masa sampai hari Kiamat. Maka menjelang berakhirnya penurunan wahyu kepada Nabi Muhammad Saw Allah berfirman: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا - Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-nikmat-Ku kepadamu, dan Aku telah ridha Islam menjadi agamamu. [QS Al-Maidah (5):3]. Fungsi Al-Quran yang ketiga sebagai Kitab Allah yang terakhir adalah: meluruskan atau mengoreksi kesalahpahaman orang terhadap Kitab-kitab yang terdahulu dan terhadap pemalsuan yang dilakukan orang dengan menambahkan, menghilangkan maupun mengubah-ubah ayat Allah. Perlu kita tegaskan, Al-Quran tidak mengoreksi Kitab-kitab Allah sebelumnya, tetapi mengoreksi kesalahan manusia dalam memahaminya.

Dari fungsi-fungsi yang telah dibicarakan, kita benar-benar memahami bahwa agama yang disampaikan Muhammad SAW bukanlah agama baru, tetapi merupakan kelanjutan dari agama yang telah didakwahkan oleh Rasul-rasul sebelum beliau, sejak dari Nabi Adam AS. sampai dengan Nabi ‘Isa AS. Jelas bahwa sebagai yang Mahaadil tidak mungkin Allah menurunkan petunjuk hanya kepada orang-orang tertentu yang berasal dari bangsa tertentu atau generasi tertentu. Dia menurunkan petunjuk-Nya kepada seluruh manusia, yang hidup di berbagai kawasan dan pada berbagai generasi sampai akhir zaman. 

Sebagaimana Kitab-kitab terdahulu, Al-Quran menyampaikan keterangan dan petunjuk yang nilai kebenarannya mutlak. Ayat 2 surah Al-Baqarah menandaskan: "ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ - Kitab (Al-Quran) ini, tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Kitab-kitab sebelumnya telah diubah-ubah manusia, baik secara tidak sengaja, yaitu lupa mengingat-ingat karena dituliskan ratusan tahun setelah Rasul penyampainya wafat, maupun dengan sengaja karena dorongan hawa nafsu pengubahnya. Al-Quran tetap ada dalam bentuk aslinya. Allah SWT mengemukakan jaminannya: إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ - Sesungguhnya Kamilah (Allah) yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al-Hijr (15):9].


Oleh : Sakib Machmud (Salah Seorang Penggagas Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI)

Editor: Andi Muh. Ridha R


0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top