redaksiaklamasi.org - Aku hidup tak berpagar, halamanku seluas bumi membentang, rumahku adalah rimba alam, senandung kesukaanku adalah rinai hujan.

Dalam hidup setiap manusia kita akan selalu dihadapi kegelisahan ketika harus dihadapkan pertanyaan "Siapa aku?"

Kita tidak akan dapat menjawabnya sesusai menonton drama korea atau musik video boyband ternama.

Dan aku telah menjawab pertanyaan itu "Aku adalah seorang hamba Allah, kesatuan dari manusia lain, pecinta kebebasan tapi juga penjunjung hak orang lain."

Aku adalah elang yang berani mengepakkan sayapnya sendiri di tahta langit-Nya. Aku tak pernah takut sendiri

Hidup tanpa prinsip adalah kebodohan akal pikir. Jadilah manusia yang merdeka, selama kita tak menindas hak mereka atau menyalahi aturan-Nya.

Aku tak suka dikekang, jangan suruh aku untuk menjadi sesuatu yang bukan aku, tapi aku tidak akan membangkang jika ajakanmu mengarahkanku pada kebaikan tentu akan kuterima dengan selapangnya dada.

Aku cinta negeriku dan cinta negeri itu bukanlah anugerah yang datang begitu saja, butuh pencarian dan kepercayaan akan masih adanya eksistensi semangat pemuda Indonesia yang sejak dulu menjadi pondasi,pilar dan penggerak merdekanya Indonesia dari Orla, Orba, hingga reformasi sekarang.

Di tengah derasnya arus penyembahan budaya Barat ataupun Korea. Maka aku adalah batu karang yang memilih untuk kokoh menetang arus, membelah angin, untuk tetap menjadi aku seperti yang kuingin.

- Aku benci penjilat
- Aku benci peperangan
- Aku benci monster-monster bertopeng manusia yang menggurita di antara manusia
- Aku muak dengan segala propaganda
- Aku muak dengan kemunafikan
- Aku benci dan muak atas mereka yang berkoar atas nama agama, ras, suku, dan bangsa tapi tak mengerti esensi dari menjadi manusia itu sendiri :
"Saling mencintai tanpa meninggikan diri"

Tapi aku hanyalah manusia yang berumah bumi milik-Nya.

Aku hanyalah elang yang terbang di bingkai langit milik-Nya.

Dan aku juga hanyalah batu karang yang suatu saat dapat runtuh oleh kuasa-Nya

Tidak ada yang kumiliki di dunia ini, tidak ada yang pantas dilabeli "hak" atas diri. Aku hanyalah seorang melankolis plegmatis yang ingin membuat bumi tempat singgah ini, menjadi tempat rehat sejenak yang harmonis. Di mana tak ada sengketa atas kepemilikan atau saling bunuh atas nama pasar dan uang!

Maka maafkanlah aku, jika kata-kataku pernah menyayat perasaanmu. Karena sering aku bicara sebegitu adanya ataupun keras kepalaku jika harus berhadapan dengan kelonggaran bergaya anak muda. Aku begitu muda tapi aku merasa tua--yang belum terlalu bijak

Namun ketahuilah; Tujuan hidupku hanya dua:
- Menjadi hamba-Nya yang tidak tebal muka untuk mengakui keagungan-Nya.
-Menjadi manusia yang bersikap manusia
pada manusia

Itu saja.

Penulis: Akmal (27 April 2016)
Editor : Harfansah Putra Pratama

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
REDAKSI AKLAMASI © 2016. All Rights Reserved | Developed by Yusran016
Top