(Foto: Para Narasumber Seminar Literasi, Dok. redaksiaklamasi.org) |
redaksiakalamasi.org – Baris
Kata Indonesia bekerjasama dengan Forum Silaturrahmi Mahasiswa Alumni DDI
Mangkoso (FOSMADIM) dan PRC Universitas Hasanuddin Makassar yang berlangsung di
Baru A. P Pettarani, Ahad (15/4), dengan tema "Membangun Peradaban Melalui
Generasi Muda dan Budaya Literasi"
Kegiatan seminar tersebut diselenggarakan demi meningkatkan
budaya literasi khususnya pada kaum pemuda di kota Makassar.
Tidak tanggung-tanggung, seminar tersebut dihadiri oleh
penulis yang handal seperti Maman Suherman, Boy Chandra serta Ridwan Alimuddin.
(Foto: Direktur Lapmi Syariah berpose dengan Kang Maman, Dok. redaksiaklamasi.org) |
Maman Suherman akrab disapa kang maman yang bertindak
sebagai pemateri dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa pemuda Makassar sangat
antusias dalam kegiatan-kegiatan literasi.
“Melihat antusisme peserta saya rasa bagus dan saya juga
harus merespon baik pula pesta literasi ini dan itu penting buat saya , serta budaya literasi Makassar lumayan
bagus dan kuat karena kenapa, karena kalau kkita liat banyak taman baca,
perpustakaan bergerak bahkan event khusus setiap tahunnya yaitu internacional writer
festival yang membuat iri bebrapa kota di Indonesia” ujar Kang Maman.
(Foto: Suasana Seminar Literasi, Dok. redaksiaklamasi.org) |
Sementara itu narasumber yang lain, Boy Chandra mengupkan
sedikit tentang hoax dan pengarusnya.
“Kalau Hoax itu
masalah cari uang sebenarnya, yang salah bukan penyebar hoaxnya tapi
pembaca hoaxnya yang kemudian terpengaruh. Kalau dalam hal menulis dan membaca saya
rasa ialah apa yang suka sekarang dan apa target proporsional saya seperti
misalnya perempuan karena target saya bukan pada saat sekarang tapi untuk tiga
sampai 10 tahun kedepan, bayangkan saja dalam satu generasi perempuan membaca
buku kemudian ditularkan kepada anak-anaknya. Karena kalau laki-laki belum
tentu menularkan hobi membacanya kepada anak-anaknya” pungkas Boy Chandra.
(Foto: Anggota Lapmi Syariah berpose dengan Boy Chandra, Dok. redaksiaklamasi.org) |
Beda dengan narassumber lain, Ridwan Alimuddin lebih kepada
kemaritiman. Dia pun mejelaskan bahwa antara kecintaan terhadaop literasi dan
laut.
“Alhamdulillah semanjak adanya pustaka perahu, anak-anak yang
ada perpustakaan pusat pustaka di pambusuang mandar mempunyaqi kegiatan sehabis
mengaji pada sore hari, dan juga ironisnya disana tak mempunyai perpustakaan.
Mahasiswanya banyak mencari referensi di perpustakaan rakyat karena diperpustakaan
kami referensinya lebih lengkap melingkupi buku-buku budaya, sastra, sejarah
dan kemaritiman. Sedangkan Perpustakaan perahu. Perpustakaan itu menjembatani
kecintaan saya antara laut dan buku” Tegas Ridwan Alimuddin.
Terakhir, kang maman menitip pesan bahwa tidak berhenti pada
acara seminar literasi saja.
“Seharusnya kita tidak berhenti di talkshow saja, baiknya
setelah kegiatan ini diadakan pelatihan jurnalistik, tapi pertanyaannya apakah
kita sanggup menekankan budaya literasi atau budaya baca buku?”. Tegas Kang
Maman
Usai kegiatan seminar literasi, teman-teman panitia dan
peserta pun foto bersama dengan para narasumber.
(Foto: Panitia Pelaksana berpose bersama Ridwan Alimuddin, Dok. redaksiaklamasi.org) |
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar